Amplang Jelawat: Gurihnya Oleh-Oleh Khas Kalimantan

Amplang Jelawat

Amplang jelawat merupakan salah satu camilan khas yang sangat populer, terutama di wilayah Kalimantan, Indonesia. Nama "jelawat" merujuk pada jenis ikan air tawar yang memiliki daging gurih dan tekstur yang ideal untuk diolah menjadi keripik renyah ini. Bagi masyarakat lokal, amplang bukan sekadar makanan ringan, melainkan representasi kekayaan kuliner sungai yang kini telah mendunia.

Apa Itu Amplang Jelawat?

Secara mendasar, amplang adalah sejenis kerupuk ikan yang terbuat dari adonan ikan segar yang dihaluskan, dicampur dengan tepung tapioka atau sagu, serta bumbu-bumbu rempah pilihan. Ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) dipilih karena kandungan lemak dan proteinnya yang seimbang, menghasilkan rasa umami yang kuat setelah digoreng. Berbeda dengan kerupuk ikan biasa yang mungkin lebih tebal, amplang cenderung tipis, padat, dan sangat renyah saat digigit.

Proses pembuatannya memerlukan ketelitian. Daging ikan harus benar-benar segar untuk menghasilkan tekstur terbaik. Setelah adonan dibentuk menjadi bulatan atau pipihan, adonan tersebut biasanya dikukus terlebih dahulu agar matang merata, baru kemudian diiris tipis dan dikeringkan sebelum digoreng hingga mengembang dan berwarna keemasan. Hasil akhirnya adalah camilan yang sangat adiktif—gurih, sedikit manis, dan pastinya beraroma ikan yang khas.

Keunggulan Ikan Jelawat dalam Pembuatan Amplang

Pemilihan bahan baku sangat menentukan kualitas akhir amplang. Mengapa jelawat? Ikan ini dikenal memiliki daging yang tidak terlalu lembek namun juga tidak terlalu liat, sehingga menghasilkan keripik yang memiliki "gigitan" yang pas.

Proses Produksi dan Varian Rasa

Industri amplang jelawat di sentra produksinya kini sudah banyak yang memanfaatkan teknologi semi-modern untuk efisiensi, namun resep turun-temurun tetap dipertahankan untuk menjaga keaslian rasa. Pengeringan adalah tahap krusial; jika pengeringan kurang sempurna, amplang akan bantat saat digoreng atau cepat melempem setelah dikemas.

Meskipun rasa original (asin gurih) adalah yang paling dicari, produsen kini mulai berinovasi untuk menarik pasar yang lebih luas. Beberapa varian rasa yang populer antara lain:

  1. Amplang Pedas Manis: Menggunakan campuran cabai dan sedikit gula merah.
  2. Amplang Bawang Putih: Menekankan aroma rempah aromatik.
  3. Amplang Keju (Inovasi Modern): Kombinasi gurih ikan dengan rasa keju yang tajam.

Setiap produsen biasanya memiliki "rahasia" bumbu masing-masing, seringkali menambahkan sedikit ebi (udang kering) atau merica dalam takaran tertentu untuk memperkaya profil rasa.

Amplang Jelawat sebagai Oleh-Oleh Wajib

Ketika berkunjung ke kota-kota besar di Kalimantan seperti Samarinda, Pontianak, atau Banjarmasin, amplang jelawat hampir selalu masuk dalam daftar buah tangan yang wajib dibawa pulang. Ketahanannya yang cukup lama (jika dikemas kedap udara) membuatnya sangat cocok untuk perjalanan jauh.

Bagi wisatawan, menikmati amplang jelawat segar langsung dari pabriknya adalah pengalaman tersendiri. Sensasi renyah yang pecah di mulut, diikuti ledakan rasa ikan yang gurih, menjadikannya teman terbaik saat bersantai atau saat menemani sesi minum teh sore. Popularitasnya telah mendorong amplang tidak hanya ditemukan di pasar tradisional, tetapi juga di toko oleh-oleh modern dan bahkan platform daring.

Melestarikan resep amplang jelawat berarti turut menjaga warisan kuliner daerah. Camilan sederhana ini membuktikan bahwa kekayaan rasa bisa didapatkan dari bahan-bahan lokal yang diolah dengan sentuhan kearifan tradisional. Kualitas ikan jelawat menentukan segalanya, menjadikannya ikon camilan sungai yang sulit ditandingi.

🏠 Homepage