Ilustrasi butiran abrasif Aluminium Oxide.
Amplas aluminium oxide adalah salah satu jenis media abrasif yang paling umum dan serbaguna digunakan dalam proses pengamplasan, penghalusan, dan pemolesan. Material ini terbuat dari kristal aluminium oksida (Al₂O₃) yang sangat keras dan tajam, menjadikannya pilihan ideal untuk menghilangkan material permukaan dengan cepat dan efisien. Dibandingkan dengan material abrasif alami atau mineral lainnya, aluminium oxide menawarkan ketahanan yang superior terhadap keausan.
Kekerasan aluminium oxide berada pada skala Mohs sekitar 9, hanya kalah dari intan (skala 10). Sifat alami ini memungkinkan amplas jenis ini bekerja efektif pada berbagai macam permukaan, mulai dari kayu, logam, hingga beberapa jenis plastik dan batu. Kemampuannya untuk memecah dirinya sendiri saat digunakan (disebut juga self-sharpening) memastikan bahwa permukaan amplas tetap tajam sepanjang siklus pemakaiannya, meskipun membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibandingkan material abrasif super-keras seperti keramik.
Popularitas amplas aluminium oxide tidak lepas dari serangkaian keunggulan yang ditawarkannya kepada para pengguna, baik profesional maupun penghobi DIY. Beberapa keunggulan utamanya meliputi:
Sifat multiguna dari amplas aluminium oxide membuatnya menemukan tempat di berbagai sektor industri. Pemilihan grit (tingkat kehalusan) akan menentukan aplikasi spesifiknya.
Dalam industri pertukangan, aluminium oxide sering digunakan untuk pekerjaan persiapan sebelum finishing. Grit kasar (misalnya P40 hingga P80) sangat efektif untuk menghilangkan cat lama, pernis tebal, atau meratakan permukaan kayu yang sangat tidak rata. Sementara itu, grit halus (P180 ke atas) digunakan untuk menghaluskan serat kayu sebelum aplikasi pernis atau pewarna agar menghasilkan permukaan yang sangat lembut saat disentuh.
Pada pengerjaan logam, khususnya baja, aluminium oxide adalah pilihan utama. Ia digunakan untuk menghilangkan karat, kerak las (slag), bekas oksidasi, atau untuk mempersiapkan permukaan logam sebelum proses pengelasan atau pelapisan. Grit yang lebih rendah (P24 hingga P60) digunakan untuk pengikisan berat, sedangkan grit menengah membantu membersihkan area yang lebih luas tanpa menyebabkan kerusakan permukaan yang signifikan.
Sistem penomoran grit mengikuti standar FEPA (Federation of European Producers of Abrasives) yang umum digunakan. Angka yang lebih kecil menunjukkan grit yang lebih kasar (mengikis lebih banyak material), sedangkan angka yang lebih besar menunjukkan grit yang lebih halus (untuk finishing akhir).
Aturan Umum Penggunaan Grit:
Meskipun aluminium oxide sangat baik, penting untuk membedakannya dari saudaranya yang lebih keras, yaitu silikon karbida (SiC). Silikon karbida jauh lebih keras dan lebih tajam. Silikon karbida umumnya disarankan untuk material yang lebih lunak seperti kayu, plastik, kaca, atau batu, serta untuk pekerjaan basah (wet sanding) karena ketahanannya terhadap air. Aluminium oxide lebih unggul pada material yang lebih keras seperti baja paduan tinggi. Memilih yang tepat akan sangat mempengaruhi efisiensi dan kualitas akhir pekerjaan Anda.
Secara keseluruhan, amplas aluminium oxide tetap menjadi tulang punggung dalam dunia abrasif berkat keseimbangan sempurna antara performa, daya tahan, dan harga yang kompetitif. Penggunaan yang tepat berdasarkan kebutuhan material dan tingkat kehalusan yang diinginkan akan menjamin hasil kerja yang memuaskan.