Finishing adalah tahap krusial dalam pengerjaan kayu. Tujuan utamanya bukan hanya mempercantik tampilan, tetapi juga melindungi kayu dari kelembaban, serangan hama, dan keausan sehari-hari. Untuk mencapai hasil akhir yang sempurna, pemilihan dan penggunaan amplas finishing kayu yang tepat menjadi kuncinya. Menggunakan amplas yang salah bisa meninggalkan goresan yang sulit dihilangkan, bahkan merusak seluruh upaya yang sudah dilakukan.
Sistem penomoran grit (kekasaran) pada amplas sangat penting untuk dipahami. Angka grit menunjukkan seberapa kasar atau halus butiran abrasif pada amplas tersebut. Dalam konteks finishing kayu, kita biasanya bergerak dari grit kasar ke grit sangat halus.
Kesalahan paling umum adalah melompat dari grit kasar langsung ke grit halus. Proses pengamplasan harus bertahap. Setiap langkah pengamplasan harus menghilangkan bekas goresan dari langkah sebelumnya.
Jika Anda memulai dengan amplas grit 120, jangan langsung beralih ke 320. Pastikan Anda menggunakan amplas 180 terlebih dahulu. Tujuannya sederhana: grit yang lebih halus hanya akan efektif menghilangkan goresan dari grit yang tepat di atasnya.
Contoh Urutan Ideal untuk Kayu Baru: 100 → 150 → 180 → 220. Jika akan menggunakan finishing berbahan dasar air (water-based finish), Anda mungkin perlu naik hingga 240 atau 320 karena finishing berbahan dasar air cenderung lebih mudah terangkat oleh amplas yang terlalu kasar.
Bukan hanya angka grit yang penting, tetapi juga material abrasifnya. Tiga jenis utama yang sering digunakan dalam proyek kayu adalah:
Untuk finishing yang menghasilkan permukaan sangat licin (seperti pada pembuatan instrumen musik atau mebel antik), pertimbangkan amplas jenis sandpaper atau sanding sponge dengan grit sangat tinggi (400 ke atas).
Meskipun artikel ini membahas elektronik, penting diingat bahwa teknik juga memengaruhi hasil. Saat mengaplikasikan amplas finishing kayu, selalu gosok searah serat kayu. Menggosok melintang serat (melawan arah serat) akan meninggalkan goresan yang terlihat jelas setelah pernis diaplikasikan, dan ini sangat sulit diperbaiki.
Saat menggunakan *orbital sander* (mesin amplas), pastikan gerakan mesin Anda konsisten dan jangan menekan terlalu kuat. Biarkan mesin yang bekerja. Untuk pekerjaan manual, pastikan Anda menggunakan bantalan yang rata (bisa menggunakan blok kayu kecil yang dilapisi amplas) untuk menjaga tekanan tetap merata di seluruh permukaan.
Setelah selesai mengamplas dengan grit tertentu, bersihkan debu kayu secara menyeluruh menggunakan kain mikrofiber atau kompresor udara sebelum beralih ke grit berikutnya. Debu yang tersisa dapat menyebabkan goresan baru saat Anda mulai mengamplas dengan grit yang lebih halus.
Investasi waktu dalam pemilihan dan aplikasi amplas finishing kayu yang benar akan memberikan perbedaan signifikan pada hasil akhir proyek Anda, menghasilkan permukaan yang halus, merata, dan profesional.