Ketika berhadapan dengan lantai atau dinding keramik yang memiliki permukaan kasar, sedikit retak, atau perlu penyesuaian bentuk pada sudut, alat yang paling efektif dan sering digunakan adalah amplas keramik. Meskipun terdengar kontradiktif karena keramik dikenal sangat keras, penggunaan amplas yang tepat bisa mengubah hasil akhir proyek renovasi atau perbaikan Anda.
Memilih alat yang salah dapat menyebabkan keramik pecah atau permukaannya menjadi tidak rata. Oleh karena itu, memahami jenis amplas, teknik pengamplasan, dan kapan harus menggunakannya adalah kunci utama keberhasilan.
Pada dasarnya, keramik standar yang baru dipasang jarang sekali perlu di’ampelas’ seluruh permukaannya. Namun, ada beberapa skenario spesifik di mana amplas keramik menjadi krusial:
Ini adalah bagian terpenting. Anda tidak bisa menggunakan amplas kayu biasa. Keramik membutuhkan abrasif yang jauh lebih keras. Jenis yang paling umum digunakan meliputi:
Inilah pilihan utama untuk material keramik dan porselen. Berlian adalah material terkeras, memungkinkannya mengikis permukaan keramik tanpa cepat aus. Amplas berlian biasanya tersedia dalam bentuk mata bor (diamond core bits) untuk melubangi atau dalam bentuk bantalan (diamond pads) untuk menghaluskan tepi.
Untuk pekerjaan yang lebih ringan, seperti menghaluskan nat atau menghilangkan sisa semen ringan pada permukaan keramik, silikon karbida bisa menjadi pilihan ekonomis. Namun, material ini lebih cepat aus dibandingkan berlian ketika berhadapan langsung dengan badan keramik yang padat.
Ukuran grit menentukan seberapa agresif alat pengamplasan Anda:
Pengamplasan keramik harus selalu dilakukan dengan kehati-hatian. Kecepatan yang terlalu tinggi atau tekanan yang berlebihan akan menghasilkan panas yang bisa menyebabkan keramik retak termal.
Metode terbaik untuk mengamplas keramik adalah dengan cara basah (wet sanding). Basahi permukaan keramik dan amplas secara teratur. Air berfungsi ganda: mendinginkan area kerja untuk mencegah retak akibat panas, serta membantu membawa serbuk hasil pengamplasan menjauh sehingga Anda bisa melihat area kerja dengan lebih jelas.
Berikan tekanan yang stabil namun ringan. Biarkan abrasif (berlian atau SiC) yang bekerja, bukan kekuatan fisik Anda. Lakukan gerakan memutar atau gerakan maju-mundur yang konsisten pada area yang ingin dihaluskan. Jika Anda menggunakan amplas keramik pada tepi, pastikan seluruh tepi bersentuhan dengan amplas secara merata.
Selalu mulai dengan grit yang sedikit lebih kasar dari perkiraan Anda, lalu lanjutkan ke grit yang lebih halus. Jangan langsung menggunakan grit sangat halus jika terdapat ketidaksempurnaan yang cukup besar, karena Anda hanya akan membuang waktu.
Penggunaan amplas keramik adalah keterampilan spesialis, bukan tugas sehari-hari. Ketika diperlukan, pastikan Anda menggunakan media abrasif berbasis berlian atau silikon karbida, selalu utamakan teknik pengamplasan basah, dan terapkan tekanan yang terkontrol. Dengan persiapan yang tepat, permukaan keramik Anda akan terlihat rapi dan profesional.