Surah An-Nisa, yang berarti "Wanita", adalah salah satu surah terpanjang dalam Al-Qur'an. Ayat ke-90 dari surah ini memegang peranan penting dalam memberikan panduan moral dan etika bagi umat Islam, khususnya dalam menghadapi situasi konflik dan ketidakpastian. Ayat ini seringkali dibaca dan direnungkan karena relevansinya yang universal, mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan baik, menghindari permusuhan, dan meraih rahmat Allah Swt.
Dalam konteks sejarah penurunan ayat, seringkali dikaitkan dengan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah Saw., termasuk upaya menjaga persatuan di tengah ancaman dari luar maupun perselisihan internal. Namun, ajaran yang terkandung di dalamnya melampaui batas waktu dan tempat, memberikan prinsip abadi bagi setiap Muslim.
لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا
(An-Nisa: 90)
Artinya: "Tidak sama antara orang mukmin yang duduk (tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘udzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing (dari kedua golongan itu) Allah menjanjikan pahala yang baik (surga). Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar."
Ayat ini secara tegas membedakan antara dua kelompok mukmin: mereka yang memilih untuk "duduk" (tidak berpartisipasi aktif dalam jihad, kecuali karena uzur syar'i) dan mereka yang "berjihad" dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Penting untuk dipahami bahwa konsep "jihad" dalam Islam tidak hanya terbatas pada peperangan fisik, tetapi mencakup seluruh usaha sungguh-sungguh untuk menegakkan kebenaran, menyebarkan kebaikan, dan membela agama Allah dalam berbagai bentuk.
Allah Swt. memberikan keutamaan bagi para mujahidin (orang yang berjihad) atas orang-orang yang duduk. Keutamaan ini bukan berarti meremehkan mereka yang tidak bisa berjihad karena uzur, melainkan penegasan akan nilai pengorbanan yang luar biasa dalam membela agama dan umat. Namun, ayat ini juga memberikan catatan penting dengan menyatakan, "Kepada masing-masing (dari kedua golongan itu) Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)." Ini menunjukkan bahwa selama seseorang memiliki niat tulus dan berusaha semampunya sesuai dengan kondisinya, ia tetap akan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah.
Makna lain yang terkandung adalah penekanan pada upaya mencapai tingkatan spiritual yang lebih tinggi melalui pengorbanan. Berjihad dengan harta dan jiwa adalah bentuk pengabdian tertinggi yang menguji keimanan seseorang secara fundamental. Ini melibatkan melepaskan kenyamanan diri, harta benda, bahkan mempertaruhkan nyawa demi tujuan yang lebih mulia.
Surah An-Nisa ayat 90 memberikan beberapa hikmah berharga bagi kehidupan kita saat ini:
Dalam realitas kehidupan modern yang penuh tantangan, menerapkan makna An-Nisa ayat 90 berarti menjadikan Al-Qur'an sebagai kompas. Memaknai jihad sebagai upaya sungguh-sungguh dalam kebaikan, peduli terhadap sesama, dan selalu berusaha memperbaiki diri adalah cara kita mengamalkan ayat mulia ini. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan balasan kebaikan di dunia, tetapi juga berhak atas surga yang dijanjikan Allah Swt. bagi hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh.