Representasi sederhana dari hubungan antara komponen utama Git.
Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi yang sangat populer di kalangan pengembang perangkat lunak. Memahami anatomi Git, atau bagaimana cara kerjanya di balik layar, dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan dan fleksibilitasnya. Artikel ini akan mengupas komponen-komponen inti dari Git yang membuatnya begitu efektif dalam mengelola riwayat proyek.
.gitSetiap proyek yang dikelola oleh Git memiliki sebuah direktori tersembunyi bernama .git. Direktori inilah yang menjadi pusat dari seluruh repositori Anda. Di sinilah Git menyimpan semua metadata dan database objek yang dibutuhkan untuk melacak perubahan, histori, dan cabang.
Bagian terpenting dari direktori .git adalah database objek. Git tidak menyimpan perubahan file secara terpisah, melainkan menyimpan setiap versi file sebagai objek. Ada empat jenis objek utama dalam Git:
Selain database objek, direktori .git juga menyimpan referensi (refs). Refs adalah pointer ke objek commit tertentu. Dua jenis refs yang paling umum adalah:
Selain direktori .git yang berisi seluruh riwayat, ada dua area penting lainnya dalam alur kerja Git:
Ini adalah direktori tempat Anda melihat dan mengedit file proyek Anda. Perubahan yang Anda buat secara langsung terjadi di sini. Git memantau perubahan di worktree ini.
Staging area, atau sering disebut indeks, adalah area perantara antara worktree dan repositori. Ketika Anda melakukan perubahan pada file di worktree, Git tahu perubahan itu ada. Namun, agar perubahan tersebut masuk ke dalam commit berikutnya, Anda perlu menambahkannya (staged) ke staging area menggunakan perintah git add.
Staging area memungkinkan Anda untuk memilih bagian mana dari perubahan yang ingin Anda masukkan ke dalam commit. Ini memberikan fleksibilitas untuk membuat commit yang bersih dan logis, meskipun Anda telah melakukan banyak perubahan di worktree.
Secara ringkas, alur kerja dasar di Git melibatkan perubahan di Worktree, penambahan perubahan ke Staging Area dengan git add, dan kemudian membuat snapshot permanen dari staging area ke dalam repositori dengan git commit.
Saat Anda melakukan git commit, Git akan membuat objek commit baru. Objek commit ini merujuk ke objek tree yang mewakili struktur direktori pada saat itu. Objek tree merujuk ke objek blob yang berisi konten file yang sebenarnya. Git kemudian memperbarui pointer branch yang sedang aktif untuk menunjuk ke objek commit baru ini. HEAD, yang biasanya menunjuk ke branch aktif, akan mengikuti pergerakan branch tersebut.
Memahami anatomi Git ini penting karena memungkinkan Anda untuk memecahkan masalah dengan lebih baik, memanfaatkan fitur-fitur lanjutan, dan bekerja lebih efisien dengan sistem kontrol versi yang kuat ini.