Anggrek dari genus Catasetum sering dijuluki sebagai "Anggrek Setan" atau "Anggrek Kipas" karena bentuk bunganya yang eksotis dan terkadang menyerupai topeng atau makhluk aneh. Berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Selatan, Catasetum memiliki siklus hidup yang sangat berbeda dari kebanyakan anggrek epifit lainnya. Keunikan utama genus ini terletak pada sistem perkawinan yang luar biasa dan kemampuan mereka untuk menggugurkan daun secara total selama masa dormansi.
Bagi para kolektor anggrek, Catasetum menawarkan tantangan dan kepuasan tersendiri. Bunga mereka umumnya besar, tebal, dan menampilkan spektrum warna yang luas, mulai dari hijau zamrud, cokelat tua, hingga kombinasi merah marun yang dramatis. Namun, daya tarik terbesar sering kali adalah aromanya. Meskipun beberapa spesies tidak berbau, banyak varietas Catasetum menghasilkan wewangian yang sangat kuat, mulai dari aroma manis seperti vanila hingga bau musky yang tajam, digunakan untuk menarik penyerbuk jantan.
Hal yang paling membingungkan bagi pemula adalah kebutuhan Catasetum untuk beristirahat total. Mereka adalah anggrek monopodial (tumbuh dari satu titik) yang memiliki pseudobulb (batang semu) yang menyimpan air dan nutrisi. Setelah fase berbunga dan musim kemarau tiba (atau ketika hari semakin pendek), Catasetum akan secara dramatis menggugurkan semua daunnya, memasuki periode dormansi yang bisa berlangsung beberapa bulan.
Selama dormansi, penyiraman harus dihentikan hampir sepenuhnya, hanya menyisakan sedikit kelembapan untuk mencegah pseudobulb mengerut parah. Kebanyakan kegagalan dalam merawat Catasetum terjadi karena pemilik terus menyiram tanaman yang sedang dorman, menyebabkan pembusukan akar dan batang. Perawatan baru dimulai lagi ketika tanda-tanda pertumbuhan baru—biasanya tunas baru dari pangkal pseudobulb lama—mulai muncul, menandakan akhir musim dingin atau kembalinya musim hujan.
Budidaya yang sukses sangat bergantung pada pemahaman siklus tahunan tanaman ini. Berikut adalah tips utama untuk menjaga kesehatan Catasetum Anda:
Salah satu aspek paling menarik dari Catasetum, bersama dengan kerabat dekatnya seperti Cycnoches dan Mormodes, adalah "mekanisme peluncuran" polinia. Bunga jantan Catasetum memiliki struktur khusus yang disebut "klik" di bagian bibir bunga (labellum). Ketika serangga penyerbuk yang sesuai (biasanya lebah jantan yang mencari feromon) menyentuh area sensitif ini, labellum akan menutup dengan cepat, mendorong tabung polinia menempel kuat pada punggung atau kepala serangga tersebut.
Fenomena ini adalah salah satu adaptasi evolusioner paling dramatis di dunia tumbuhan. Selain itu, perlu dicatat bahwa beberapa spesies Catasetum bersifat hermaprodit (memiliki bunga jantan dan betina pada tanaman yang sama), sementara yang lain adalah dioecious (tanaman jantan menghasilkan bunga jantan, dan tanaman betina menghasilkan bunga betina).
Memahami sifat unik dari siklus hidup dan kebutuhan spesifik Catasetum akan mengubah pengalaman berkebun anggrek Anda. Mereka mungkin terlihat tangguh, tetapi penghormatan terhadap periode istirahat mereka adalah kunci untuk menyaksikan keindahan bunga eksotis mereka kembali mekar tahun demi tahun.