Anggrek genus Grammatophyllum dikenal sebagai anggrek "gula-gula" atau anggrek tebu karena memiliki pseudobulb yang besar dan menyimpan air, mirip batang tebu. Di antara anggrek-anggrek raksasa ini, Grammatophyllum martae menawarkan pesona unik yang seringkali tersembunyi di habitat aslinya. Anggrek ini merupakan spesies epifit yang tumbuh menempel pada pohon-pohon besar di hutan-hutan dataran rendah hingga menengah.
G. martae tidak sepopuler sepupunya, seperti G. speciosum, namun ia memiliki daya tarik tersendiri. Ciri khas yang paling menonjol adalah ukuran tubuhnya yang relatif lebih ramping dibandingkan anggota genusnya yang lain. Pseudobulb-nya berbentuk lonjong hingga hampir bulat, tersusun rapat, dan berwarna hijau kekuningan ketika dewasa. Pseudobulb ini berfungsi sebagai cadangan makanan dan air, memungkinkannya bertahan dalam periode kering.
Daunnya berbentuk lonjong memanjang, tebal, dan berwarna hijau tua mengkilap. Namun, daya tarik utama dari Grammatophyllum martae terletak pada bunganya. Bunga-bunga ini tersusun dalam tandan panjang yang menjuntai, seringkali menghasilkan tampilan yang spektakuler ketika mekar penuh.
Bunga G. martae biasanya berukuran sedang. Warna dasarnya didominasi oleh nuansa kuning cerah atau kuning pucat. Keunikan yang membuatnya mudah dikenali adalah adanya bintik-bintik atau bercak coklat kemerahan yang tersebar secara acak di sepanjang sepal dan petal. Pola bintik ini bervariasi antar individu, memberikan kesan eksotis dan artistik pada setiap kuntum bunga. Labellum (bibir bunga) seringkali memiliki warna yang sedikit lebih gelap atau memiliki garis-garis kontras yang menarik perhatian penyerbuk.
Meskipun anggrek ini termasuk genus yang dapat menghasilkan rumpun bunga yang masif, G. martae cenderung menghasilkan tandan bunga yang lebih teratur dan elegan. Keharuman bunga, meskipun tidak selalu kuat seperti anggrek tropis lainnya, seringkali lembut dan segar, menambah daya tarik koleksi bagi para penggemar anggrek.
Secara alami, Grammatophyllum martae ditemukan di area hutan hujan tropis yang lembap, menjadikannya anggrek yang membutuhkan lingkungan dengan kelembaban udara yang tinggi. Untuk penanaman di rumah atau kebun koleksi, penting untuk mereplikasi kondisi ini.
Perawatan G. martae tidak terlalu rumit asalkan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Salah satu tantangan terbesar bagi kolektor adalah kesabaran. Anggrek ini membutuhkan waktu untuk membangun massa vegetatif yang cukup sebelum siap memamerkan bunganya. Pemupukan rutin dengan pupuk seimbang, terutama selama musim pertumbuhan aktif (ketika pseudobulb baru terbentuk), akan sangat membantu.
Ketika anggrek ini telah tumbuh menjadi rumpun besar dan padat—sebuah proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun—ia akan merespons dengan menghasilkan tandan bunga yang megah. Keindahan anggrek Grammatophyllum martae adalah hadiah bagi penanam yang gigih dan telaten, menawarkan kombinasi antara pseudobulb yang kokoh dan rangkaian bunga berbintik yang memukau. Bagi para pecinta anggrek yang mencari spesies yang tangguh namun eksotis, G. martae adalah pilihan yang patut dipertimbangkan dalam koleksi mereka.