Anggur, atau Vitis vinifera, adalah salah satu buah tertua yang dibudidayakan oleh manusia. Buah kecil berbentuk bulat atau lonjong ini tidak hanya memanjakan lidah dengan rasa manisnya yang khas, tetapi juga kaya akan sejarah dan manfaat kesehatan. Mulai dari sajian segar di meja makan hingga menjadi bahan dasar minuman anggur (wine) yang mendunia, buah ini memegang peranan penting dalam berbagai budaya.
Secara botani, anggur tumbuh pada tanaman merambat dan dikelompokkan dalam genus Vitis. Perkembangan budidaya anggur diperkirakan telah dimulai ribuan tahun lalu di wilayah Timur Tengah, menyebar perlahan ke Mesir, Yunani, dan kemudian Roma. Perjalanan sejarah ini menjadikan anggur simbol kemakmuran dan perayaan di banyak peradaban kuno. Kini, budidaya anggur tersebar luas di daerah subtropis hingga sedang di seluruh dunia.
Dunia anggur sangat beragam, dengan ribuan kultivar yang dibedakan berdasarkan warna, ukuran biji (dengan biji atau tanpa biji), serta kegunaannya. Secara umum, anggur dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok utama berdasarkan penggunaannya: anggur meja (table grapes), anggur kismis (raisins), dan anggur untuk pembuatan minuman (wine grapes).
Untuk konsumsi langsung sebagai buah meja, varietas seperti Thompson Seedless (anggur hijau tanpa biji yang sangat populer), Red Globe, dan Concord sering menjadi pilihan utama. Anggur Thompson Seedless dihargai karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang manis ringan. Sementara itu, Red Globe menawarkan ukuran buah yang besar dengan kulit merah keunguan yang menarik.
Di sisi lain, varietas anggur yang digunakan untuk membuat wine memiliki karakteristik khusus yang memengaruhi profil rasa minuman yang dihasilkan. Contohnya adalah Cabernet Sauvignon dan Merlot untuk anggur merah, serta Chardonnay dan Sauvignon Blanc untuk anggur putih. Varietas wine cenderung memiliki keseimbangan asam dan gula yang lebih kompleks, serta kulit buah yang lebih tebal mengandung tanin.
Anggur bukan hanya sekadar camilan lezat; ia adalah pembangkit tenaga nutrisi. Salah satu komponen paling terkenal dalam buah anggur, terutama kulitnya, adalah resveratrol. Senyawa polifenol ini dikenal luas karena sifat antioksidannya yang kuat. Antioksidan membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan faktor utama dalam penuaan dan berbagai penyakit kronis.
Selain resveratrol, anggur juga mengandung vitamin K dan C, serat makanan, serta mineral penting seperti kalium. Kalium berperan vital dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh dan membantu menjaga tekanan darah tetap sehat. Mengonsumsi anggur secara teratur dapat mendukung kesehatan jantung, berkat kombinasi serat, kalium, dan antioksidannya yang bekerja sinergis.
Bagi mereka yang memperhatikan kesehatan mata, anggur juga memberikan kontribusi. Senyawa antioksidan tertentu dalam anggur, seperti lutein dan zeaxanthin, dikenal dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat cahaya biru dan mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia. Mengintegrasikan buah anggur ke dalam diet harian adalah cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan asupan nutrisi esensial.
Saat memilih anggur di pasar, perhatikan penampilannya. Buah anggur yang segar harus terlihat kencang dan utuh, tidak ada tanda-tanda memar atau busuk. Yang paling penting, carilah tangkai yang masih berwarna hijau segar; tangkai yang sudah kecokelatan atau kering menunjukkan bahwa buah tersebut sudah lama dipetik. Lapisan putih tipis yang terlihat pada beberapa jenis anggur (disebut "bloom") sebenarnya adalah lapisan lilin alami yang melindungi buah, jadi jangan dicuci sebelum disimpan.
Untuk penyimpanan terbaik, simpan anggur di dalam kulkas, idealnya dalam kantong plastik yang sedikit terbuka atau wadah tertutup untuk mencegah buah menyerap bau lain. Anggur akan bertahan lebih lama jika tidak dicuci hingga sesaat sebelum dikonsumsi. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat menikmati kesegaran buah anggur ini selama hampir dua minggu.