T

Angkak: Mitos atau Fakta Mampu Menurunkan Kolesterol?

Dalam dunia pengobatan tradisional, ada berbagai ramuan dan bahan alami yang dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah angkak, yang juga dikenal sebagai beras ragi merah. Angkak adalah produk fermentasi beras yang telah dikultur dengan ragi Monascus purpureus. Warnanya yang merah cerah seringkali menarik perhatian dan membuatnya populer di kalangan masyarakat yang mencari solusi alami untuk kesehatan.

Salah satu klaim kesehatan paling populer mengenai angkak adalah kemampuannya untuk membantu menaikkan jumlah trombosit dalam darah. Klaim ini sering terdengar di tengah masyarakat, terutama ketika ada kasus demam berdarah dengue (DBD) yang menyebabkan trombosit menurun drastis. Banyak orang beralih ke angkak sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan konvensional dengan harapan dapat mempercepat pemulihan trombosit.

Apa Itu Angkak dan Bagaimana Prosesnya?

Angkak dihasilkan melalui proses fermentasi beras putih dengan menggunakan kapang Monascus purpureus. Kapang ini tidak hanya memberikan warna merah khas pada beras, tetapi juga menghasilkan senyawa bioaktif yang disebut monacolin K. Monacolin K inilah yang menjadi fokus utama penelitian ilmiah terkait khasiat angkak.

Proses fermentasi ini biasanya dilakukan dalam kondisi yang terkontrol untuk memastikan pertumbuhan kapang yang optimal dan produksi senyawa yang diinginkan. Hasilnya adalah beras yang berwarna merah pekat dengan aroma khas. Angkak kemudian diolah lebih lanjut menjadi bubuk atau kapsul untuk memudahkan konsumsi.

Klaim Angkak untuk Menaikkan Trombosit: Apa Kata Sains?

Meskipun popularitas angkak sebagai penambah trombosit sangat tinggi di masyarakat, perlu dicermati apa yang sebenarnya dikatakan oleh penelitian ilmiah. Hingga saat ini, sebagian besar penelitian yang dilakukan mengenai angkak lebih terfokus pada senyawa monacolin K dan kaitannya dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah.

Monacolin K dalam angkak memiliki struktur kimia yang mirip dengan lovastatin, obat penurun kolesterol yang banyak diresepkan. Oleh karena itu, angkak telah banyak diteliti sebagai agen penurun kolesterol alami. Berbagai studi menunjukkan bahwa angkak memang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

Namun, ketika berbicara mengenai peningkatan trombosit, bukti ilmiah yang kuat dan spesifik untuk angkak masih sangat terbatas. Belum ada penelitian berskala besar atau yang dipublikasikan di jurnal medis bereputasi tinggi yang secara definitif membuktikan bahwa angkak secara langsung mampu menaikkan jumlah trombosit dalam darah, terutama pada kondisi trombositopenia (kekurangan trombosit) seperti pada demam berdarah.

Beberapa teori mungkin muncul, misalnya anggapan bahwa nutrisi dalam beras atau proses fermentasi tertentu dapat mendukung fungsi sumsum tulang yang memproduksi trombosit. Namun, teori-teori ini belum didukung oleh data ilmiah yang konklusif.

Potensi Risiko dan Efek Samping Angkak

Meskipun dianggap sebagai bahan alami, konsumsi angkak tidak sepenuhnya bebas risiko. Karena kandungan monacolin K yang mirip dengan obat statin, angkak berpotensi menimbulkan efek samping yang serupa, meskipun umumnya lebih ringan. Efek samping yang dilaporkan meliputi:

Selain itu, angkak dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, terutama obat pengencer darah dan obat penurun kolesterol. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi angkak, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan.

Fokus pada Pengobatan Medis dan Gaya Hidup Sehat

Dalam kasus trombositopenia, penanganan medis yang tepat dari profesional kesehatan adalah prioritas utama. Dokter akan menentukan penyebab penurunan trombosit dan memberikan terapi yang sesuai. Pendekatan medis konvensional seringkali lebih efektif dan aman dalam menangani kondisi serius.

Untuk menjaga kesehatan trombosit secara umum dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, fokus pada gaya hidup sehat adalah kunci. Ini meliputi:

Beberapa makanan memang dikenal kaya akan nutrisi yang baik untuk mendukung produksi sel darah, termasuk trombosit, seperti sayuran hijau gelap (kaya akan vitamin K), buah-buahan (kaya vitamin C dan antioksidan), serta protein hewani. Namun, lagi-lagi, ini adalah bagian dari pola makan sehat secara keseluruhan, bukan solusi tunggal.

Kesimpulan

Angkak memang memiliki khasiat yang terbukti secara ilmiah dalam membantu menurunkan kadar kolesterol berkat kandungan monacolin K-nya. Namun, klaim bahwa angkak dapat secara efektif menaikkan jumlah trombosit dalam darah masih kurang didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Anggapannya sebagai "obat penambah trombosit alami" lebih cenderung merupakan mitos yang populer di masyarakat.

Oleh karena itu, bagi mereka yang mengalami penurunan trombosit, sangat disarankan untuk tidak menggantungkan harapan sepenuhnya pada angkak. Prioritaskan konsultasi dan penanganan medis dari dokter. Angkak mungkin bisa menjadi suplemen pendukung dalam konteks yang lebih luas, tetapi bukan sebagai pengganti pengobatan utama. Selalu utamakan saran medis profesional dan pertimbangkan potensi risiko serta interaksi sebelum mengonsumsi suplemen apapun, termasuk angkak.

🏠 Homepage