Angkak Terbuat Dari Apa? Mengenal Lebih Dekat Si Merah Alami

Angkak, atau sering juga disebut beras ragi merah, adalah salah satu produk fermentasi tradisional yang telah dikenal luas, terutama dalam kuliner Asia, termasuk Indonesia. Warna merahnya yang khas membuatnya mudah dikenali dan menarik perhatian. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, angkak terbuat dari apa? Jawabannya terletak pada proses fermentasi yang unik dan bahan dasar yang sederhana namun menyimpan kekayaan manfaat.

Angkak

Simbol visual angkak berwarna merah cerah.

Secara mendasar, angkak terbuat dari beras (atau biji-bijian lain seperti kedelai atau sorgum) yang difermentasi menggunakan ragi Monascus purpureus. Ragi inilah yang berperan penting dalam memberikan warna merah tua yang intens pada angkak, sekaligus menghasilkan senyawa bioaktif yang bermanfaat. Proses fermentasi ini adalah kunci dari transformasi beras putih polos menjadi produk bernilai gizi tinggi dan berwarna menarik.

Beras yang digunakan biasanya adalah beras putih berkualitas baik. Setelah direbus, beras tersebut didinginkan lalu dicampur dengan kultur starter Monascus purpureus. Campuran ini kemudian dibiarkan terfermentasi dalam kondisi terkontrol selama beberapa hari. Selama proses fermentasi, ragi akan mengonsumsi karbohidrat dalam beras dan menghasilkan pigmen merah, serta senyawa lain seperti monakolin K, lovastatin alami, dan antioksidan.

Proses Pembuatan Angkak

Memahami bagaimana angkak terbuat dari beras melalui fermentasi ragi Monascus purpureus, mari kita lihat lebih dekat prosesnya:

Kandungan dan Manfaat Angkak

Warna merah cerah angkak bukanlah sekadar pewarna alami. Di balik warnanya yang memukau, terkandung berbagai senyawa yang memiliki potensi manfaat kesehatan. Senyawa utama yang menarik perhatian adalah monakolin K. Senyawa ini dikenal memiliki struktur kimia yang mirip dengan lovastatin, obat penurun kolesterol yang diresepkan secara medis. Oleh karena itu, angkak sering dikaitkan dengan kemampuannya membantu menjaga kadar kolesterol sehat.

Selain monakolin K, angkak juga mengandung senyawa bioaktif lain seperti:

Berkat kandungannya ini, angkak secara tradisional digunakan untuk berbagai keperluan, tidak hanya sebagai pewarna makanan. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, angkak telah lama dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah, menyehatkan pencernaan, dan bahkan sebagai agen tonik untuk energi.

Penggunaan Angkak dalam Kuliner

Kemampuan angkak terbuat dari bahan alami dan menghasilkan warna merah yang cantik menjadikannya pilihan favorit dalam dunia kuliner. Angkak tidak hanya memberikan warna yang menggugah selera pada masakan, tetapi juga sedikit rasa khas yang unik. Penggunaannya sangat bervariasi, mulai dari hidangan tradisional hingga modern.

Beberapa contoh penggunaan angkak dalam masakan meliputi:

Penting untuk dicatat bahwa saat menggunakan angkak sebagai pewarna, takarannya harus diperhatikan. Terlalu banyak angkak dapat memberikan rasa yang terlalu kuat dan warna yang terlalu pekat. Biasanya, angkak digunakan dalam bentuk bubuk atau pasta yang dilarutkan dalam sedikit air atau minyak sebelum dimasukkan ke dalam masakan.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun angkak memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol atau memiliki kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi angkak secara rutin. Hal ini karena kandungan monakolin K-nya dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu.

Selain itu, kualitas angkak yang beredar di pasaran perlu diperhatikan. Pastikan membeli dari sumber yang terpercaya untuk menghindari produk palsu atau terkontaminasi.

Jadi, ketika Anda melihat hidangan berwarna merah cerah yang menggugah selera, kemungkinan besar di baliknya ada sentuhan magis dari angkak. Ia adalah bukti nyata bagaimana proses alami fermentasi dapat menghasilkan produk yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga menyimpan potensi manfaat bagi kesehatan, berawal dari bahan sederhana seperti beras.

🏠 Homepage