Dalam dunia penelitian, pengumpulan data merupakan tahapan krusial yang menentukan validitas dan reliabilitas sebuah studi. Salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan adalah angket atau kuesioner. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, seorang pakar metodologi penelitian yang karyanya banyak dirujuk, angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis.
Penggunaan angket memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihannya adalah kemampuan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden dalam waktu yang relatif singkat dan biaya yang efisien. Selain itu, angket dapat menjamin anonimitas responden, sehingga mereka lebih terbuka dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang sensitif. Namun, kekurangannya adalah peneliti tidak dapat mengontrol kedalaman jawaban responden, dan ada kemungkinan responden salah menginterpretasikan pertanyaan.
Definisi Angket Menurut Sugiyono
Sugiyono mendefinisikan angket sebagai suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket bisa disampaikan secara langsung kepada responden atau dikirimkan melalui pos atau media online. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dari responden terkait variabel penelitian yang sedang dikaji.
Lebih lanjut, Sugiyono menekankan bahwa keberhasilan penggunaan angket sangat bergantung pada kualitas pertanyaan yang disusun. Pertanyaan harus dirumuskan secara jelas, spesifik, tidak ambigu, dan relevan dengan tujuan penelitian. Pilihan jawaban yang disediakan juga harus mencakup semua kemungkinan yang ada dan tidak menimbulkan bias.
Jenis-jenis Angket
Dalam praktik penelitian, terdapat beberapa jenis angket yang dapat digunakan, tergantung pada tujuan dan karakteristik responden:
Angket Tertutup (Closed Questionnaire): Jenis angket ini menyajikan pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban yang telah ditentukan. Responden hanya perlu memilih salah satu atau beberapa pilihan yang tersedia. Contohnya adalah pertanyaan dengan skala Likert (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju) atau pertanyaan pilihan ganda. Keunggulan angket tertutup adalah kemudahannya dalam analisis data karena jawaban sudah terstruktur.
Angket Terbuka (Open Questionnaire): Pada angket terbuka, responden diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan pandangan dan pemikiran mereka sendiri, tanpa dibatasi pilihan jawaban. Jenis ini berguna ketika peneliti ingin menggali informasi yang lebih mendalam, mendapatkan opini atau saran yang beragam, atau mengidentifikasi hal-hal yang mungkin belum terpikirkan oleh peneliti.
Angket Semi-Terbuka (Semi-Closed Questionnaire): Kombinasi dari keduanya, angket semi-terbuka memiliki pertanyaan tertutup yang dilengkapi dengan opsi "lainnya" atau kolom isian kosong untuk memberikan jawaban tambahan jika pilihan yang tersedia tidak sesuai.
Angket Lanjutan (Continuation Questionnaire): Angket jenis ini digunakan untuk menggali lebih dalam berdasarkan jawaban pada pertanyaan sebelumnya.
Prinsip-prinsip Penyusunan Angket yang Efektif
Untuk memastikan angket yang disusun dapat memberikan data yang akurat, Sugiyono menyarankan beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
Rumuskan Pertanyaan dengan Jelas dan Sederhana: Hindari penggunaan istilah teknis atau bahasa yang rumit yang mungkin tidak dipahami oleh responden.
Pertanyaan Harus Spesifik: Pertanyaan yang terlalu umum akan menghasilkan jawaban yang kurang bermanfaat.
Hindari Pertanyaan Ganda (Double-Barreled Question): Satu pertanyaan sebaiknya hanya menanyakan satu hal saja.
Jangan Mengajukan Pertanyaan yang Mengarahkan (Leading Question): Pertanyaan tidak boleh menyiratkan jawaban yang diharapkan.
Susun Urutan Pertanyaan Secara Logis: Mulailah dengan pertanyaan yang umum, mudah, dan tidak sensitif, lalu lanjutkan ke pertanyaan yang lebih spesifik atau sensitif.
Sediakan Pilihan Jawaban yang Lengkap dan Saling Eksklusif (untuk angket tertutup): Pastikan setiap kemungkinan jawaban tercakup dan tidak ada tumpang tindih.
Perhatikan Desain dan Tata Letak: Angket yang rapi, mudah dibaca, dan memiliki tata letak yang baik akan meningkatkan minat responden untuk mengisi.
Penggunaan angket, sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono, adalah sebuah seni dalam pengumpulan data. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip dan jenis-jenis angket, peneliti dapat merancang instrumen yang efektif untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan demi keberhasilan penelitian mereka.