Angklung Termasuk Jenis Alat Musik Apa? Kekayaan Tradisi Nusantara

Indonesia kaya akan warisan budaya, dan salah satu kekayaan yang paling mempesona adalah keberagaman alat musik tradisionalnya. Di antara sekian banyak alat musik unik, angklung menduduki tempat istimewa. Seringkali kita mendengar sebutan angklung, namun pernahkah terlintas pertanyaan di benak kita, angklung termasuk jenis alat musik apa? Jawaban sederhana namun mendalam adalah bahwa angklung termasuk dalam kategori alat musik idiophone, sebuah keluarga besar instrumen musik yang menghasilkan suara dari getaran badan instrumen itu sendiri.

Memahami klasifikasi alat musik secara umum dapat membantu kita menempatkan angklung pada posisinya yang tepat. Alat musik secara garis besar dikelompokkan menjadi beberapa kategori utama: kordofon (menghasilkan suara dari senar), aerofon (menghasilkan suara dari aliran udara), membranofon (menghasilkan suara dari getaran kulit atau membran), dan idiophone (menghasilkan suara dari getaran badan instrumen). Angklung, yang terbuat dari susunan bambu, jelas masuk dalam kategori idiophone karena suara dihasilkan murni dari getaran bambu ketika digoyang.

Simbolisasi Angklung

Keunikan Angklung sebagai Alat Musik Idiophone

Yang membuat angklung begitu istimewa adalah cara ia dimainkan dan suara yang dihasilkannya. Angklung terdiri dari beberapa tabung bambu yang dipotong pada ukuran tertentu dan dipasang pada sebuah rangka bambu. Setiap tabung menghasilkan satu nada tunggal. Cara memainkannya adalah dengan menggoyangkannya, sehingga batang-batang bambu tersebut beradu dan menimbulkan getaran yang menghasilkan bunyi.

Keunikan lain dari angklung terletak pada konstruksinya yang sederhana namun mampu menghasilkan harmoni. Biasanya, sebuah angklung akan menghasilkan dua atau lebih nada ketika digoyang. Hal ini karena adanya tabung resonansi yang beresonansi dengan tabung bernada lainnya. Angklung tradisional Sunda yang paling umum adalah angklung pentatonik, yang menghasilkan nada-nada dalam tangga nada pelog atau salendro, tangga nada khas musik tradisional Jawa Barat.

Dalam sebuah pertunjukan angklung, tidak jarang kita melihat puluhan hingga ratusan pemain yang masing-masing memegang sepasang angklung dengan nada yang berbeda. Mereka memainkan bagian-bagian melodi dan harmoni secara bergantian sesuai instruksi seorang konduktor. Kombinasi suara dari berbagai angklung inilah yang menciptakan sebuah orkestra angklung yang merdu dan mengagumkan. Tampilan visual pemain yang bergerak serentak saat menggoyangkan angklung juga menjadi daya tarik tersendiri.

Asal Usul dan Sejarah Singkat Angklung

Angklung berasal dari daerah Jawa Barat, Indonesia, dan memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan budaya agraris masyarakat Sunda. Konon, angklung awalnya digunakan sebagai alat untuk memanggil Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lalu, agar tanamannya tumbuh subur. Suara angklung yang dianggap merdu dan syahdu dipercaya mampu berkomunikasi dengan alam dan roh para leluhur.

Seiring waktu, fungsi angklung tidak lagi terbatas pada ritual keagamaan atau pertanian. Ia berkembang menjadi alat musik hiburan, pengiring upacara adat, bahkan ditampilkan dalam berbagai pertunjukan kesenian. Di era modern, angklung telah diakui secara internasional sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2010. Pengakuan ini semakin memperkuat posisinya sebagai simbol kebanggaan budaya Indonesia di mata dunia.

Mengapa Angklung Penting Dilestarikan?

Pelestarian angklung bukan sekadar menjaga sebuah alat musik. Ini adalah tentang menjaga akar budaya, tradisi, dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Melalui angklung, generasi muda dapat belajar tentang sejarah, nilai-nilai luhur, dan kebersamaan. Belajar memainkan angklung juga mengajarkan disiplin, kerjasama, dan apresiasi terhadap seni.

Keberagaman jenis angklung yang ada, seperti angklung toel, angklung indung, angklung rincik, dan angklung badud, menunjukkan kekayaan inovasi dan adaptasi alat musik ini dalam berbagai konteks budaya. Setiap jenis memiliki karakteristik suara dan cara memainkan yang unik, namun semuanya berasal dari satu sumber inspirasi: bambu.

Oleh karena itu, ketika kita bertanya "angklung termasuk jenis alat musik apa?", jawaban yang paling tepat adalah ia adalah alat musik idiophone dari Indonesia yang sarat makna. Lebih dari sekadar menghasilkan bunyi, angklung adalah suara hati, tradisi, dan identitas bangsa yang patut kita jaga dan lestarikan untuk anak cucu kita di masa mendatang.

🏠 Homepage