Representasi visual tentang peringatan keterlambatan.
Dalam dunia pembiayaan, disiplin waktu pembayaran adalah kunci utama. Baik itu Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), maupun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), jadwal jatuh tempo harus dipatuhi. Namun, terkadang karena kelalaian kecil atau masalah mendesak, seseorang bisa mengalami situasi di mana angsuran BRI telat 1 hari.
Meskipun hanya satu hari, keterlambatan ini tidak bisa dianggap remeh. Bank memiliki prosedur baku terkait penagihan dan pencatatan riwayat kredit nasabah. Memahami apa yang terjadi pada hari pertama keterlambatan sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah mitigasi yang tepat dan cepat.
Saat jatuh tempo pembayaran angsuran Anda terlewatkan, meskipun hanya 24 jam, beberapa hal biasanya mulai berlaku secara otomatis:
Ini adalah konsekuensi paling cepat dan pasti. BRI, seperti bank lainnya, mengenakan denda atas setiap keterlambatan pembayaran pokok atau bunga. Besaran denda ini biasanya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari jumlah angsuran yang tertunggak atau berdasarkan suku bunga harian yang berlaku. Meskipun telat 1 hari, denda ini wajib dibayarkan bersamaan dengan angsuran pokok.
Sistem internal bank akan langsung menandai akun Anda sebagai 'Lancar dengan Tunggakan' atau 'Telat'. Dalam 1x24 jam hingga 3 hari pertama, Anda mungkin akan menerima notifikasi otomatis, baik melalui SMS banking, notifikasi aplikasi BRImo, atau bahkan panggilan telepon dari call center atau bagian penagihan. Tujuannya adalah mengingatkan dan memastikan apakah ada kendala teknis.
Aspek yang paling dikhawatirkan oleh debitur adalah dampak pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, yang dulunya dikenal sebagai BI Checking. Bank wajib melaporkan status pembayaran nasabah secara rutin ke SLIK OJK, biasanya dengan batas waktu penundaan tertentu sebelum dicatat sebagai kolektibilitas buruk.
Secara umum, status kolektibilitas diperbarui bulanan. Bank biasanya memberikan toleransi internal sebelum melaporkan tunggakan yang hanya terjadi satu kali di hari pertama. Namun, prosedur ini bisa bervariasi antar produk dan kebijakan internal BRI. Jika angsuran telat lebih dari satu hari dan berlanjut hingga mendekati batas akhir pelaporan bulan tersebut, ada risiko kecil bahwa riwayat Anda akan dicatat sebagai kolektibilitas 2 (Kurang Lancar) atau lebih tinggi, meskipun keterlambatan hanya 1 hari.
Jangan panik, namun segera bertindak. Kecepatan respons Anda sangat menentukan bagaimana bank akan memperlakukan tunggakan Anda. Berikut adalah langkah-langkah mitigasi:
1. Segera Bayar Lengkap: Langkah pertama dan terpenting adalah segera melunasi angsuran pokok yang tertunda ditambah dengan denda keterlambatan yang berlaku. Lakukan pembayaran secepatnya, idealnya di hari yang sama atau paling lambat keesokan harinya.
2. Konfirmasi Pembayaran: Setelah membayar, hubungi layanan pelanggan BRI atau cabang terdekat untuk memastikan bahwa pembayaran telah terproses dan sistem bank sudah memperbarui status Anda menjadi lunas.
3. Komunikasi Proaktif (Jika Tidak Bisa Langsung Bayar): Jika Anda tahu bahwa Anda baru bisa membayar 2-3 hari kemudian, jangan menunggu notifikasi datang. Telepon call center BRI atau kunjungi mantri/AO (Account Officer) Anda. Jelaskan situasinya dengan jujur. Proaktif menunjukkan itikad baik Anda sebagai nasabah.
Agar pengalaman angsuran BRI telat 1 hari tidak terulang, pertimbangkan beberapa strategi pencegahan:
Keterlambatan satu hari memang terasa ringan, namun dalam konteks perbankan, ini adalah pelanggaran terhadap perjanjian kredit. Penanganan yang cepat dan bertanggung jawab akan menjaga reputasi kredit Anda tetap bersih di mata BRI dan OJK.