Ayat Kursi adalah salah satu ayat paling agung dan penuh makna dalam Al-Qur'an. Keutamaan dan keistimewaannya menjadikan ayat ini sangat dicintai oleh umat Islam di seluruh dunia. Pertanyaan mengenai ayat kursi dalam al quran halaman berapa seringkali muncul di kalangan umat yang ingin mengetahui lokasinya secara pasti dalam kitab suci. Memahami halaman di mana Ayat Kursi berada dapat memudahkan pembacaan dan penghafalan bagi sebagian orang.
Ayat Kursi merupakan bagian dari Surah Al-Baqarah. Lebih spesifik lagi, Ayat Kursi terletak pada ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Surah Al-Baqarah sendiri adalah surah terpanjang dalam Al-Qur'an dan merupakan surah kedua yang diturunkan di Madinah.
Mengenai pertanyaan ayat kursi dalam al quran halaman berapa, jawabannya dapat bervariasi tergantung pada edisi mushaf (kitab suci Al-Qur'an) yang digunakan. Setiap penerbitan mushaf mungkin memiliki tata letak dan penomoran halaman yang sedikit berbeda. Namun, secara umum, Ayat Kursi (Ayat ke-255 Surah Al-Baqarah) biasanya berada di sekitar halaman 40 hingga 42 dalam kebanyakan mushaf standar Indonesia maupun internasional.
"Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahahidup lagi Mahaberdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa apa yang ada di hadapan mereka dan apa apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya melimpah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (QS. Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi bukan sekadar ayat biasa. Ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam karena mengandung pengakuan keesaan Allah SWT, kekuasaan-Nya yang mutlak, dan sifat-sifat sempurna-Nya. Berikut beberapa keutamaan luar biasa dari Ayat Kursi:
Banyak hadis sahih yang menjelaskan tentang keutamaan membaca Ayat Kursi. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sesuatu memiliki puncaknya, dan puncak Al-Qur'an adalah surah Al-Baqarah. Di dalamnya terdapat ayat yang merupakan penghulu dari semua ayat Al-Qur'an, yaitu Ayat Kursi." (HR. Tirmidzi).
Membaca Ayat Kursi diyakini sebagai salah satu cara paling efektif untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam gangguan makhluk gaib, sihir, dan kejahatan. Diriwayatkan bahwa siapa saja yang membacanya setelah selesai salat fardhu, maka tidak ada yang akan menghalanginya masuk surga kecuali kematian. Selain itu, membaca Ayat Kursi sebelum tidur juga merupakan benteng yang kokoh bagi diri dan keluarga dari godaan setan sepanjang malam.
Ayat Kursi secara ringkas menggambarkan keagungan Allah SWT. Ia menegaskan bahwa Allah adalah Al-Hayyu (Yang Mahahidup) dan Al-Qayyum (Yang Mahaberdiri sendiri), yang berarti segala sesuatu bergantung kepada-Nya dan Dia tidak memerlukan siapapun. Pengakuan ini memperkuat keyakinan (iman) seorang muslim terhadap Tuhan semesta alam.
Keutamaan Ayat Kursi juga mencakup penjagaan dari berbagai bahaya. Dalam sebuah kisah yang terkenal, seorang sahabat Nabi pernah ditugaskan menjaga unta-unta dan setiap malam ia membaca Ayat Kursi. Ternyata, unta-untanya tidak pernah diganggu oleh pencuri atau binatang buas. Keesokan paginya ia menceritakan hal ini kepada Nabi Muhammad SAW, dan Nabi pun membenarkan keutamaan Ayat Kursi sebagai pelindung.
Ayat Kursi disebut sebagai "kursi" Allah. Makna "kursi" di sini bukanlah kursi yang biasa kita kenal, melainkan melambangkan kekuasaan, pengetahuan, dan kebesaran Allah yang mencakup seluruh langit dan bumi. Dengan memahami kandungan Ayat Kursi, seorang mukmin semakin menyadari betapa kecilnya diri manusia di hadapan kebesaran Tuhan, sehingga tumbuhlah sikap rendah hati dan taat.
Mengetahui ayat kursi dalam al quran halaman berapa, yaitu pada ayat ke-255 Surah Al-Baqarah, hanyalah langkah awal. Yang terpenting adalah merenungkan makna dan keutamaan yang terkandung di dalamnya. Dengan membacanya secara rutin, memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT, serta mengamalkan nilai-nilai tauhid yang terkandung di dalamnya, seorang muslim akan senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat-Nya.