Angsle adalah hidangan penutup tradisional Indonesia, khususnya populer di Jawa Tengah, yang memiliki cita rasa manis, gurih, dan hangat. Keunikan angsle terletak pada perpaduan bahan-bahan sederhana namun kaya rempah, menjadikannya sajian penutup yang sempurna terutama saat cuaca dingin. Untuk menghasilkan angsle yang autentik dan lezat, pemilihan bahan baku adalah kunci utama. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai bahan yang diperlukan untuk membuat angsle yang menggugah selera.
Ilustrasi bahan dasar angsle
Bahan Utama Kuah (Dasar Pemanis dan Aroma)
Kuah adalah jantung dari angsle. Rasa manis dan aroma hangatnya sangat bergantung pada kombinasi gula dan rempah yang tepat.
- Santan Kental dan Encer: Santan memberikan tekstur creamy dan gurih yang khas. Penggunaan santan kental akan membuat kuah lebih kaya rasa.
- Gula Merah (Gula Jawa): Ini adalah pemanis tradisional utama. Pilih gula merah berkualitas baik dengan warna cokelat gelap untuk menghasilkan warna kuah yang cantik dan aroma karamel yang kuat.
- Jahe: Wajib ada! Jahe harus digeprek kasar atau dimemarkan untuk mengeluarkan minyak atsiri dan rasa pedas hangatnya. Jahe menentukan karakter utama angsle.
- Daun Pandan: Diikat simpul, daun pandan memberikan aroma wangi yang khas dan menenangkan pada kuah.
- Serai (Opsional): Beberapa resep menambahkan serai yang digeprek untuk aroma segar sitrus.
Bahan Isian Pokok (Komponen Kenyang)
Isian dalam angsle memberikan tekstur berbeda saat dikunyah, menjadikannya hidangan yang lebih mengenyangkan dan lengkap. Bahan isian ini biasanya direbus secara terpisah hingga empuk.
Bahan-bahan isian yang paling sering digunakan meliputi:
- Kacang Hijau: Direbus hingga pecah sedikit, memberikan rasa gurih lembut.
- Ubi Jalar (Kuning atau Ungu): Dipotong dadu dan direbus hingga sangat empuk. Ubi memberikan rasa manis alami dan tekstur yang padat.
- Singkong/Ketela Pohon: Sama seperti ubi, singkong harus dimasak hingga benar-benar lunak agar mudah dicerna.
- Kacang Merah: Memberikan warna dan tekstur yang lebih liat dibandingkan kacang hijau.
Bahan Pelengkap dan Topping (Sentuhan Akhir)
Topping berfungsi menambah dimensi rasa dan visual pada angsle yang sudah jadi. Kehadiran bahan-bahan ini sangat penting untuk keotentikan sajian.
Komponen pelengkap ini meliputi:
- Roti Tawar: Roti tawar adalah ciri khas angsle yang membedakannya dari bubur manis lainnya. Roti ini dipotong kotak-kotak dan disiram kuah panas, membuatnya lembut seperti puding.
- Kolang-Kaling (Opsional): Jika suka tekstur kenyal, kolang-kaling yang sudah direbus dapat ditambahkan.
- Agar-agar atau Nangka (Jarang): Beberapa variasi modern menambahkan potongan nangka atau agar-agar untuk variasi tekstur.
Proses Pengolahan Singkat Bahan
Membuat angsle memerlukan sedikit tahapan. Pertama, semua bahan isian (kacang hijau, ubi, singkong) direbus terpisah hingga matang dan empuk. Sementara itu, kuah dibuat dengan merebus air bersama gula merah, jahe geprek, dan daun pandan hingga gula larut dan aroma rempah keluar. Setelah itu, santan dimasukkan perlahan, aduk terus agar santan tidak pecah. Koreksi rasa manis dan gurihnya. Ketika kuah sudah mendidih perlahan, masukkan bahan isian yang sudah matang. Sajikan angsle dengan menaruh potongan roti tawar di dasar mangkuk, kemudian siram dengan kuah hangat beserta isiannya.
Dengan memahami komposisi bahan-bahan ini—dari kekuatan rempah jahe, kelembutan santan, hingga tekstur isian ubi dan roti tawar—Anda dapat menciptakan sajian angsle yang hangat, manis, dan sangat memuaskan selera.