Ilustrasi Kalender dan Waktu
Pertanyaan mengenai kapan dimulainya ibadah puasa Ramadan, khususnya bagi umat Muslim Muhammadiyah, selalu menjadi topik hangat menjelang datangnya bulan suci ini. Penentuan awal Ramadan oleh Muhammadiyah didasarkan pada metode hisab hakiki wujudul hilal, yang berbeda dengan metode rukyatul hilal yang umumnya digunakan oleh pemerintah.
Metode hisab hakiki wujudul hilal yang dianut oleh Muhammadiyah menghitung posisi bulan secara matematis dan astronomis. Dalam metode ini, kriteria wujudul hilal dianggap terpenuhi apabila pada saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian tertentu, serta sudah terjadi konjungsi (ijtimak). Penentuan ini memungkinkan Muhammadiyah untuk menetapkan awal dan akhir bulan hijriah jauh-jauh hari sebelum pelaksanaannya.
Perbedaan dalam metode penentuan awal Ramadan seringkali menyebabkan perbedaan kalender antara Muhammadiyah dengan pemerintah atau ormas Islam lainnya. Hal ini adalah konsekuensi logis dari penggunaan metode yang berbeda, dan dalam sejarahnya, perbedaan ini bukanlah hal baru. Muhammadiyah meyakini bahwa metode hisab hakiki wujudul hilal memberikan kepastian dan kemudahan dalam perencanaan, baik bagi jamaah maupun institusi.
Menjelang Ramadan tahun depan, umat Islam tentu ingin mengetahui secara pasti kapan ibadah puasa akan dimulai. Bagi Anda yang mengikuti kalender Muhammadiyah, Anda perlu merujuk pada kalender yang telah diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kalender ini memuat informasi rinci mengenai jadwal imsakiyah, waktu salat, serta awal dan akhir bulan hijriah.
Untuk mengetahui secara pasti berapa hari lagi menuju awal puasa Ramadan bagi Muhammadiyah di tahun mendatang, kita perlu merujuk pada penetapan resmi dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Biasanya, penetapan ini dirilis pada akhir tahun kalender atau beberapa bulan sebelum Ramadan tiba.
Secara umum, awal Ramadan jatuh pada tanggal 1 bulan Sya'ban dalam kalender Hijriah. Karena kalender Hijriah adalah kalender qomariyah yang perhitungannya berdasarkan fase bulan, maka tanggal dalam kalender Masehi bisa bergeser setiap tahunnya. Rata-rata satu tahun Hijriah lebih pendek sekitar 10-11 hari dibandingkan tahun Masehi.
Dengan demikian, untuk mengetahui sisa hari menuju puasa Ramadan tahun depan menurut Muhammadiyah, langkah terbaik adalah memeriksa kalender resmi yang diterbitkan oleh organisasi tersebut. Anda bisa mencari informasi ini melalui website resmi Muhammadiyah, media sosial mereka, atau melalui pengumuman yang disebarkan oleh pimpinan daerah Muhammadiyah di wilayah Anda.
Memeriksa kalender resmi Muhammadiyah adalah cara paling akurat untuk mengetahui sisa hari menuju awal puasa Ramadan.
Apapun perbedaan dalam penentuan awal puasa, semangat menyambut bulan suci Ramadan tetaplah sama. Bulan Ramadan adalah momentum untuk meningkatkan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta mempererat tali silaturahmi. Persiapan spiritual dan fisik sangat penting untuk menjalani ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh makna.
Selain mempersiapkan diri secara spiritual, umat Muslim juga dianjurkan untuk mempersiapkan kesehatan fisik. Mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka, serta menjaga hidrasi tubuh, akan membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan lancar.
Bagi Anda yang ingin mengetahui secara detail, silakan pantau terus pengumuman resmi dari Muhammadiyah. Dengan demikian, Anda bisa merencanakan ibadah dan aktivitas Anda dengan lebih baik.
Cek Jadwal Lengkap di Sini