Pertanyaan mengenai "berapa hari lagi puasa menurut Muhammadiyah" selalu menjadi topik hangat menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, menantikan dengan penuh semangat kehadiran bulan yang penuh ampunan dan keberkahan ini. Bagi Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, penentuan awal dan akhir bulan qamariyah, termasuk Ramadan, memiliki metode perhitungan yang khas dan menjadi acuan bagi jutaan anggotanya.
Berbeda dengan metode rukyatul hilal (melihat bulan sabit) yang juga digunakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, Muhammadiyah secara konsisten menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini didasarkan pada perhitungan astronomis (matematika dan astronomi) untuk menentukan posisi hilal (bulan sabit muda) ketika matahari terbenam. Kriteria utama dalam metode ini adalah:
Dengan menggunakan metode hisab ini, Muhammadiyah dapat memprediksi awal Ramadan, Syawal (Idul Fitri), dan Dzulhijjah (Idul Adha) jauh-jauh hari sebelum tanggal tersebut tiba. Hal ini memberikan kepastian dan kemudahan bagi umat dalam mempersiapkan diri menyambut ibadah puasa dan hari raya.
Perbedaan penentuan awal puasa terkadang muncul antara Muhammadiyah dengan pemerintah (yang juga mempertimbangkan rukyatul hilal). Perbedaan ini biasanya terjadi karena perbedaan kriteria dan metode yang digunakan. Metode rukyatul hilal, meskipun juga merupakan metode yang syar'i, bergantung pada kondisi alam dan kemampuan penglihatan manusia untuk melihat hilal secara langsung. Kadang, hilal sudah memungkinkan secara hisab, namun belum terlihat oleh mata karena faktor cuaca atau ketinggian hilal yang masih sangat rendah.
Meskipun demikian, penting untuk dipahami bahwa perbedaan ini bukanlah perbedaan mendasar dalam keyakinan atau tujuan, melainkan pada metodologi penentuan awal bulan. Muhammadiyah meyakini bahwa metode hisab yang mereka gunakan telah memenuhi kaidah-kaidah syariat dan memberikan hasil yang lebih akurat serta dapat diprediksi.
Untuk mengetahui "berapa hari lagi puasa menurut Muhammadiyah", Anda perlu merujuk pada kalender hijriyah yang telah diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kalender ini disusun berdasarkan metode hisab yang mereka gunakan. Biasanya, kalender tersebut akan mencantumkan tanggal pasti dimulainya bulan Ramadan setiap tahunnya.
Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan mencari informasi resmi dari sumber terpercaya seperti situs web Pimpinan Pusat Muhammadiyah, media resmi Muhammadiyah, atau kalender hijriyah yang diterbitkan oleh mereka. Petugas hisab Muhammadiyah senantiasa melakukan perhitungan mendalam untuk menetapkan tanggal-tanggal penting dalam kalender Islam.
Terlepas dari kapan tanggal pasti dimulainya bulan Ramadan, semangat untuk menyambutnya harus tetap ada. Persiapan yang bisa dilakukan antara lain:
Mengetahui "berapa hari lagi puasa menurut Muhammadiyah" memberikan kerangka waktu untuk melakukan persiapan-persiapan tersebut. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita mengisi hari-hari menjelang Ramadan dengan amalan-amalan baik dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Sudah siapkah Anda menyambut bulan penuh berkah ini? Mari kita persiapkan diri sebaik mungkin.