Pertanyaan mengenai berapa jumlah anak Nabi Muhammad dan Siti Khadijah adalah salah satu yang paling sering dibahas dalam sejarah Islam. Siti Khadijah binti Khuwailid adalah istri pertama dan pendukung utama Rasulullah SAW dalam menyebarkan risalah Islam. Pernikahan mereka adalah pernikahan yang penuh berkah dan kesetiaan.
Ilustrasi sederhana hubungan keluarga.
Jawaban Mengenai Jumlah Anak
Berdasarkan riwayat Islam yang sahih, jumlah total anak yang dilahirkan oleh Siti Khadijah untuk Rasulullah SAW adalah enam orang. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah perempuan dan dua lainnya adalah laki-laki. Penting untuk dicatat bahwa semua anak laki-laki mereka wafat saat masih kecil, sementara keempat putri mereka berhasil hidup hingga dewasa dan memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan Islam.
Rincian Nama Anak Nabi dan Khadijah
Berikut adalah perincian nama anak-anak mereka, diurutkan berdasarkan kelahiran:
Putra (Dua Orang)
Kedua putra ini lahir sebelum masa kenabian atau di awal dakwah, namun sayang keduanya tidak sempat menyaksikan kejayaan Islam dan meninggal dunia dalam usia muda:
- Al-Qasim: Beliau adalah putra pertama, yang menjadikan Nabi Muhammad menyandang kunyah Abu Al-Qasim (Bapaknya Al-Qasim). Beliau wafat saat masih menyusu.
- Abdullah (sering juga disebut dengan nama Thayib atau Thahir): Putra kedua yang juga meninggal saat masih bayi atau balita.
Putri (Empat Orang)
Keempat putri inilah yang kemudian dikenal luas dan mewariskan keturunan Nabi Muhammad SAW hingga hari ini:
- Zainab binti Muhammad
- Ruqayyah binti Muhammad
- Ummu Kultsum binti Muhammad
- Fatimah Az-Zahra binti Muhammad
Peran Penting Para Putri dalam Sejarah
Meskipun putra-putra Nabi Muhammad SAW wafat di usia dini, putri-putri beliau membawa warisan yang sangat besar. Fatimah Az-Zahra, putri bungsu, adalah yang paling terkenal. Beliau menikah dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi, dan melahirkan Hasan dan Husain, dua cucu kesayangan Rasulullah yang menjadi tonggak utama dalam silsilah Ahlul Bait.
Zainab, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum juga memainkan peran penting, khususnya dalam menghadapi ujian berat di masa awal Islam. Mereka semua menghadapi kesulitan, pemisahan, bahkan hijrah karena keimanan mereka. Kehidupan mereka menunjukkan keteguhan hati yang diwarisi dari kedua orang tua mereka yang mulia.
Hubungan Nabi Muhammad dan Siti Khadijah adalah model ideal dalam pernikahan. Siti Khadijah adalah penyejuk hati Rasulullah SAW, mendukungnya secara finansial, emosional, dan spiritual saat dakwah pertama kali dimulai. Kehilangan semua anak mereka, meskipun menyakitkan, dihadapi dengan kesabaran luar biasa oleh pasangan suci ini.
Kesesuaian Nama dan Takdir
Fakta bahwa semua anak laki-laki Nabi Muhammad SAW dari Khadijah wafat sebelum beliau, seringkali menjadi bahan perbincangan. Dalam tradisi Arab saat itu, tidak memiliki anak laki-laki dianggap sebagai kekurangan. Namun, Islam mengajarkan bahwa keberkahan tidak diukur dari jumlah anak laki-laki, melainkan dari kualitas iman dan keturunan yang saleh. Allah SWT telah menggantikan kehilangan tersebut dengan karunia berupa putri-putri yang salehah dan keturunan mulia melalui Fatimah Az-Zahra.
Dengan demikian, jawaban definitif mengenai jumlah anak Nabi Muhammad dan Siti Khadijah adalah enam orang: dua putra (Al-Qasim dan Abdullah) dan empat putri (Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah).