Pertanyaan mengenai berapa jumlah penduduk di Kalimantan Selatan sering kali muncul dalam konteks perencanaan pembangunan, alokasi sumber daya, dan analisis demografi regional. Kalimantan Selatan (Kalsel), salah satu provinsi termuda di Pulau Kalimantan, memiliki dinamika pertumbuhan penduduk yang khas, dipengaruhi oleh urbanisasi, potensi sumber daya alam, serta pergerakan migrasi.
Untuk mendapatkan angka yang paling akurat, data resmi biasanya bersumber dari hasil sensus penduduk terbaru yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Angka populasi bersifat dinamis, namun data proyeksi dan hasil survei memberikan gambaran yang solid mengenai skala demografi provinsi ini.
Berdasarkan proyeksi dan data resmi terakhir yang dihimpun dari sumber statistik nasional, jumlah penduduk Kalimantan Selatan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dekade sebelumnya. Peningkatan ini tersebar di berbagai kabupaten dan kota, dengan konsentrasi terbesar di wilayah metropolitan Banjarmasin dan sekitarnya.
Secara umum, jika kita merujuk pada estimasi populasi terkini (biasanya merujuk pada data BPS akhir tahun atau proyeksi awal tahun berjalan), total penduduk Kalimantan Selatan berada di kisaran angka yang substansial. Provinsi ini menampung jutaan jiwa, menjadikannya salah satu provinsi terpadat di kawasan Pulau Borneo. Pertumbuhan alami dan arus urbanisasi dari provinsi tetangga maupun dari Jawa menjadi faktor utama dalam akumulasi jumlah penduduk ini.
Untuk memahami angka populasi, penting untuk melihat faktor pendorongnya. Pertama, adalah **tingkat kelahiran (natalitas)** yang meskipun cenderung menurun secara nasional, masih memberikan kontribusi positif terhadap pertambahan penduduk. Kedua, dan mungkin lebih signifikan di wilayah Kalimantan, adalah **migrasi neto**. Banjarmasin sebagai pusat perdagangan dan jasa terus menarik pendatang yang mencari peluang ekonomi, baik di sektor pertambangan (meskipun saat ini sedang bergeser), perkebunan, maupun sektor jasa dan pemerintahan.
Penyebaran penduduk di Kalsel juga tidak merata. Kota Banjarmasin, sebagai ibukota provinsi dan pusat kegiatan ekonomi utama, memiliki kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten yang masih didominasi oleh kawasan hutan atau perkebunan seperti Hulu Sungai Utara atau Tanah Bumbu. Kesenjangan ini menciptakan tantangan tersendiri dalam penyediaan infrastruktur dan layanan publik yang merata.
Ketika kita mengetahui secara pasti berapa jumlah penduduk di Kalimantan Selatan, angka tersebut menjadi dasar penting dalam menentukan alokasi kursi legislatif, perencanaan anggaran pembangunan daerah (APBD), serta penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan. Provinsi ini bukan hanya tentang angka mentah, tetapi juga tentang potensi sumber daya manusia yang dapat mendukung ekonomi regional.
Data populasi juga sangat krusial dalam konteks persiapan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kalimantan Timur. Sebagai provinsi tetangga yang berbatasan langsung, pergerakan penduduk dan logistik antara Kalsel dan IKN diproyeksikan akan meningkat. Oleh karena itu, pembaruan data demografi menjadi vital untuk adaptasi tata ruang dan infrastruktur transportasi di Kalimantan Selatan, terutama di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan lokasi IKN.
Meskipun angka pastinya dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai rilis BPS terbaru, tren menunjukkan bahwa populasi Kalimantan Selatan terus bertambah, mendekati atau bahkan melampaui angka jutaan jiwa. Untuk mendapatkan data yang paling mutakhir mengenai berapa jumlah penduduk di Kalimantan Selatan, konsumen informasi disarankan untuk selalu merujuk pada publikasi resmi terakhir dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan. Angka ini adalah cerminan vitalitas dan perkembangan sosial ekonomi provinsi tersebut.
Catatan Penting: Selalu cek publikasi BPS terbaru untuk angka populasi yang valid dan terkini, karena proyeksi demografi diperbarui secara berkala.