Bagi umat Muslim di seluruh dunia, bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat dinantikan. Ini adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan pahala berlipat ganda, di mana kita berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak amal saleh, serta mempererat tali silaturahmi. Pertanyaan "berapa lagi Ramadhan?" seringkali muncul di benak kita, terutama ketika bulan mulia ini terasa masih jauh.
Mengetahui perkiraan kapan Ramadhan tiba dapat membantu kita untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental. Persiapan ini bisa berupa niat yang tulus, doa agar diberi kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa, serta perencanaan kegiatan-kegiatan positif yang ingin dilakukan selama bulan tersebut. Mempersiapkan diri juga berarti menjaga kesehatan agar mampu menjalankan ibadah puasa dengan optimal.
Penentuan awal bulan Ramadhan di Indonesia mengacu pada metode rukyatul hilal (melihat hilal) dan hisab (perhitungan astronomis). Kedua metode ini seringkali dirujuk oleh organisasi Islam besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Terkadang, hasil dari kedua metode ini dapat menyebabkan perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, yang kemudian dikenal sebagai perbedaan awal Ramadhan.
Meskipun demikian, dengan kemajuan teknologi dan ilmu astronomi, perkiraan tanggal awal Ramadhan semakin akurat. Astronom memantau posisi bulan dan bumi untuk memprediksi kapan hilal (bulan sabit muda) dapat terlihat setelah matahari terbenam pada akhir bulan Sya'ban. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya ditetapkan sebagai awal Ramadhan. Jika belum terlihat, maka bulan Sya'ban digenapkan menjadi 30 hari, dan Ramadhan dimulai lusa.
Berdasarkan perhitungan astronomis dan kalender hijriah yang telah diprediksi, bulan Ramadhan pada tahun 2026 diperkirakan akan jatuh pada sekitar tanggal awal Maret. Tanggal pasti akan ditentukan melalui sidang isbat yang melibatkan Kementerian Agama dan perwakilan ormas Islam, serta pemantauan hilal secara langsung.
Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa penetapan awal Ramadhan sesuai dengan ajaran agama dan dapat diterima oleh seluruh umat Muslim. Perlu diingat bahwa ini adalah perkiraan dan tanggal resminya akan diumumkan menjelang akhir bulan Sya'ban di tahun tersebut.
Catatan Penting: Tanggal pasti akan diumumkan melalui sidang isbat resmi. Selalu ikuti informasi dari sumber terpercaya.
Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Ini adalah periode untuk refleksi spiritual, introspeksi diri, dan peningkatan kualitas diri. Selama bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga senja, menahan diri dari perbuatan buruk, dan fokus pada ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bersedekah. Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, juga merupakan salah satu keutamaan di bulan ini.
Selain aspek spiritual, Ramadhan juga mengajarkan nilai-nilai sosial seperti empati kepada sesama yang kurang mampu, kesabaran, dan pengendalian diri. Berbuka puasa bersama (iftar) dan sahur bersama menjadi momen penting untuk mempererat hubungan keluarga dan persaudaraan.
Jadi, jika Anda bertanya "berapa lagi Ramadhan?", ketahuilah bahwa setiap detik yang berlalu membawa kita semakin dekat dengan bulan yang penuh kemuliaan ini. Gunakan waktu yang ada untuk mempersiapkan hati dan jiwa, agar kita dapat menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan meraih segala kebaikan yang ditawarkannya.
Mari jadikan setiap momen sebagai persiapan untuk menyambut bulan penuh berkah ini dengan penuh suka cita dan keikhlasan.