Olahraga anggar (fencing) adalah salah satu olahraga tertua dan paling elegan yang menguji kecepatan, strategi, dan ketepatan. Meskipun terlihat rumit dari luar, memahami dasar-dasar cara bermain anggar adalah langkah pertama yang menarik untuk menguasai seni duel pedang ini. Anggar modern dibagi menjadi tiga kategori utama berdasarkan jenis pedang yang digunakan: Foil, Épée, dan Sabre.
1. Memahami Dasar-Dasar Pertandingan
Pertandingan anggar berlangsung di atas lintasan yang disebut piste, biasanya memiliki lebar 1.5 hingga 2 meter dan panjang 14 meter. Tujuannya sederhana: menyentuh area target lawan dengan ujung pedang Anda untuk mencetak poin. Wasit (Maître d'armes) bertanggung jawab untuk memastikan aturan diikuti dan menentukan siapa yang mendapat poin berdasarkan prioritas serangan atau sentuhan simultan.
Tiga Disiplin Utama
Pemilihan pedang menentukan aturan dan area target yang sah:
Foil: Pedang ringan dengan ujung berbentuk persegi. Target hanya tubuh bagian atas (torso), tidak termasuk kepala, lengan, atau kaki. Menggunakan aturan prioritas (hak untuk menyerang).
Épée: Pedang yang lebih berat. Seluruh tubuh adalah target yang sah. Tidak ada aturan prioritas; poin diberikan kepada penyerang pertama yang menyentuh dalam rentang waktu sepersekian detik.
Sabre: Pedang melengkung yang dapat digunakan untuk menusuk dan menebas (memotong). Targetnya adalah tubuh bagian atas, termasuk lengan dan kepala (seperti kavaleri). Juga menggunakan aturan prioritas.
2. Postur Dasar (En Garde)
Langkah pertama dalam anggar adalah menguasai posisi awal, yang disebut En Garde (siap siaga). Posisi yang benar memberikan keseimbangan dan memungkinkan Anda bergerak maju, mundur, atau menyerang dengan cepat.
Kaki: Kaki depan ditekuk sedikit, lutut sejajar di atas pergelangan kaki. Kaki belakang lurus, dengan tumit sedikit terangkat. Jarak antara kedua kaki sekitar selebar bahu.
Tubuh: Tubuh harus sedikit menyamping menghadap lawan. Berat badan didistribusikan secara merata.
Lengan: Lengan yang memegang pedang (pedang) diangkat sedikit ke depan, siku sedikit ditekuk, dengan ujung pedang mengarah ke lawan. Lengan non-pedang (pertahanan) diangkat di samping kepala untuk membantu keseimbangan dan pertahanan visual.
3. Gerakan Kaki Esensial
Kecepatan dan jarak dalam anggar sangat bergantung pada penguasaan gerakan kaki. Ada tiga gerakan dasar:
Advance (Maju): Melangkah maju dengan kaki depan terlebih dahulu, diikuti oleh kaki belakang yang ditarik agar tetap dalam posisi En Garde.
Lunge (Serangan Jangkauan): Ini adalah gerakan ofensif utama. Kaki depan didorong lurus ke depan sementara kaki belakang mendorong tubuh. Lengan pedang direntangkan penuh menuju target.
Retreat (Mundur): Kebalikan dari Advance. Kaki belakang bergerak mundur terlebih dahulu, diikuti oleh kaki depan.
Kunci dari semua gerakan ini adalah menjaga jarak (measure) yang benar dari lawan dan selalu kembali ke posisi En Garde setelah bergerak.
4. Serangan dan Pertahanan
Permainan anggar adalah dialog antara serangan dan pertahanan. Tanpa pertahanan yang baik, serangan terbaik pun akan sia-sia.
Serangan (Attack)
Serangan dasar adalah lunge yang bertujuan menyentuh area target yang sah dengan ujung pedang Anda. Serangan harus dilakukan dengan tujuan yang jelas—entah untuk mencetak poin atau memaksa lawan bereaksi.
Pertahanan (Defense)
Pertahanan dibagi menjadi dua kategori utama:
Parry (Tangkisan): Menggunakan pedang Anda untuk membelokkan atau menangkis serangan lawan sehingga serangan tersebut meleset dari target. Setiap senjata memiliki parry yang spesifik (misalnya, Quarte atau Sixte pada Foil/Épée).
Riposte (Tangkisan Balik): Setelah berhasil menangkis serangan lawan, gerakan langsung dari pedang Anda kembali ke arah lawan untuk mencetak poin sebelum mereka sempat memulihkan posisi mereka. Riposte sering kali menjadi serangan balik tercepat dalam olahraga ini.
5. Aturan Prioritas (Khusus Foil dan Sabre)
Di Foil dan Sabre, wasit harus memutuskan siapa yang memiliki "hak serangan" (Right of Way). Aturan ini mencegah kedua atlet menabrakkan pedang mereka secara bersamaan dan tidak jelas siapa yang menyentuh lebih dulu.
Serangan yang dimulai lebih dulu memiliki hak prioritas.
Jika kedua atlet menyerang secara simultan, poin diberikan kepada atlet yang memulai serangannya dengan persiapan yang benar.
Jika serangan lawan berhasil ditangkis (parry), maka penangkis (defender) otomatis mendapatkan hak prioritas untuk melakukan riposte.
Memahami kapan harus memulai serangan dan kapan harus bertahan menunggu adalah inti dari strategi di disiplin berbasis prioritas ini.