Menjaga kesehatan anak adalah prioritas utama bagi setiap orang tua. Salah satu aspek penting dalam memantau tumbuh kembang anak adalah melalui penilaian status gizi. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Body Mass Index (BMI), merupakan salah satu alat skrining yang umum digunakan untuk menilai apakah berat badan anak sudah sesuai dengan tinggi badannya. Namun, perlu diingat bahwa cara menghitung dan menginterpretasikan IMT pada anak sedikit berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.
Status gizi yang baik adalah pondasi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Anak yang mengalami malnutrisi, baik kekurangan gizi maupun kelebihan gizi (obesitas), berisiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan. Kelebihan berat badan atau obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta masalah psikologis seperti rendah diri dan perundungan. Sebaliknya, kekurangan gizi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
Oleh karena itu, memantau IMT anak secara berkala sangat penting. Ini membantu orang tua dan tenaga medis mendeteksi dini potensi masalah gizi dan mengambil langkah intervensi yang tepat sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius.
Rumus dasar untuk menghitung IMT adalah:
Contoh:
Angka IMT ini kemudian perlu diinterpretasikan lebih lanjut menggunakan kurva pertumbuhan IMT berdasarkan usia dan jenis kelamin anak.
Perbedaan utama terletak pada interpretasi hasilnya. Pada orang dewasa, nilai IMT dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan seperti kurang, normal, kelebihan berat badan, dan obesitas berdasarkan nilai tunggal. Namun, pada anak-anak, interpretasi IMT harus mempertimbangkan faktor usia dan jenis kelamin karena tubuh anak masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Penilaian status gizi anak berdasarkan IMT umumnya menggunakan grafik atau kurva pertumbuhan IMT khusus anak yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan terkemuka, seperti World Health Organization (WHO) atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Kurva ini membandingkan IMT anak dengan anak lain pada usia dan jenis kelamin yang sama.
Setelah mendapatkan nilai IMT anak, langkah selanjutnya adalah mencocokkannya dengan kurva pertumbuhan IMT yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin anak Anda. Kurva ini biasanya memiliki garis-garis persentil. Berikut adalah panduan umum interpretasi (persentil yang digunakan dapat sedikit bervariasi tergantung pada sumber kurva):
| Kategori Status Gizi | Persentil IMT-untuk-Usia (anak perempuan & laki-laki) |
|---|---|
| Obesitas | ≥ 95 persentil |
| Kelebihan Berat Badan | 85 hingga < 95 persentil |
| Berat Badan Normal | 5 hingga < 85 persentil |
| Berat Badan Kurang | < 5 persentil |
Contoh Interpretasi: Jika anak laki-laki Anda berusia 8 tahun dan hasil IMT-nya berada pada persentil ke-90, maka ia dikategorikan sebagai kelebihan berat badan. Jika berada pada persentil ke-60, maka status gizinya normal.
Penting untuk diingat: Grafik IMT anak hanya merupakan alat skrining awal. Hasil ini perlu dikonsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut, termasuk melihat riwayat kesehatan anak, pola makan, aktivitas fisik, serta faktor genetik dan lingkungan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang status gizi dan kesehatan anak secara keseluruhan.
Banyak faktor yang memengaruhi IMT anak, antara lain:
Jika hasil IMT anak menunjukkan indikasi kurang atau kelebihan berat badan, jangan panik. Langkah terbaik adalah segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dokter anak akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi anak Anda.
Secara umum, jika anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, fokusnya adalah pada perubahan gaya hidup yang sehat untuk seluruh keluarga, bukan hanya anak. Ini meliputi:
Jika anak kekurangan berat badan, dokter atau ahli gizi akan membantu merencanakan peningkatan asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya tanpa menimbulkan masalah kesehatan lain.
Memantau IMT anak adalah salah satu cara efektif untuk memastikan mereka tumbuh sehat dan bahagia. Dengan pemahaman yang benar tentang cara menghitung dan menginterpretasikan IMT, orang tua dapat berperan aktif dalam menjaga status gizi buah hati mereka.