Contoh representasi visual angka Arab (1, 2, 3, 0)
Membaca angka dalam bahasa Arab mungkin terlihat asing bagi sebagian orang yang terbiasa dengan sistem angka Hindu-Arab yang kita gunakan sehari-hari (0, 1, 2, 3, ...). Namun, dengan sedikit pemahaman dan latihan, Anda akan segera terbiasa. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam mengenali dan membaca angka dalam bahasa Arab.
Angka yang kita kenal sekarang, yaitu 0 hingga 9, sebenarnya berasal dari India dan kemudian disebarluaskan oleh peradaban Arab ke Eropa. Oleh karena itu, seringkali angka-angka ini disebut sebagai angka Hindu-Arab. Bahasa Arab memiliki sistem penomoran sendiri yang juga dikenal luas, terutama di negara-negara berbahasa Arab.
Perbedaan utama yang akan Anda temui adalah bentuk visual dari setiap angka. Sistem penomoran Arab Timur (yang sering digunakan di negara-negara seperti Mesir, Sudan, dan beberapa negara lain di Afrika Utara) memiliki tampilan yang lebih berbeda. Namun, yang paling umum dan sering diajarkan di luar dunia Arab adalah sistem penomoran Arab Barat (juga disebut sebagai angka Hindu-Arab standar) yang kebetulan memiliki bentuk yang sama persis dengan angka yang kita gunakan saat ini.
Artikel ini akan fokus pada sistem penomoran yang paling umum dikenali di dunia internasional, yaitu angka Arab Barat yang identik dengan angka Hindu-Arab standar.
Sistem angka yang paling umum Anda temukan, bahkan ketika berbicara tentang angka "Arab", sebenarnya adalah angka yang kita gunakan setiap hari. Ini adalah sistem angka Arab Barat. Berikut adalah daftarnya:
| Angka Arab Barat | Angka Hindu-Arab Standar | Nama (Latinisasi) |
|---|---|---|
| ٠ | 0 | Sifr |
| ١ | 1 | Wāḥid |
| ٢ | 2 | Ithnayn |
| ٣ | 3 | Thalātha |
| ٤ | 4 | Arbaʿa |
| ٥ | 5 | Khamsa |
| ٦ | 6 | Sitta |
| ٧ | 7 | Sabʿa |
| ٨ | 8 | Thamāniya |
| ٩ | 9 | Tisʿa |
Seperti yang Anda lihat, angka Arab Barat (kolom pertama) identik dengan angka Hindu-Arab standar (kolom kedua). Inilah sebabnya mengapa belajar membaca angka bahasa Arab dalam konteks internasional ini menjadi sangat mudah bagi penutur bahasa Indonesia. Anda sudah menguasainya!
Penting untuk dicatat bahwa ada sistem angka Arab Timur yang memiliki perbedaan visual yang signifikan. Sistem ini lebih umum digunakan di negara-negara seperti Iran, Pakistan, India (sebagian), dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Berikut perbandingannya:
| Angka Arab Barat | Angka Hindu-Arab Standar | Angka Arab Timur |
|---|---|---|
| ٠ | 0 | ۰ |
| ١ | 1 | ۱ |
| ٢ | 2 | ۲ |
| ٣ | 3 | ۳ |
| ٤ | 4 | ۴ |
| ٥ | 5 | ۵ |
| ٦ | 6 | ۶ |
| ٧ | 7 | ۷ |
| ٨ | 8 | ۸ |
| ٩ | 9 | ۹ |
Meskipun ada perbedaan visual pada angka Arab Timur, prinsip pembacaannya sama. Jika Anda melihat angka-angka ini, Anda dapat mengasosiasikannya dengan angka Hindu-Arab standar yang sesuai.
Prinsip membaca angka yang lebih besar dalam bahasa Arab (baik Arab Barat maupun Arab Timur) sama dengan sistem desimal yang kita kenal. Posisi angka menentukan nilainya (satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dst.).
Misalnya:
Kunci utama adalah mengenali bentuk angka satuan hingga sembilan, karena angka yang lebih besar dibangun dari kombinasi angka-angka dasar tersebut.
Bagi Anda yang sudah akrab dengan angka Hindu-Arab, belajar membaca angka bahasa Arab dalam sistem Arab Barat adalah hal yang sangat mudah karena visualnya identik. Anda hanya perlu membiasakan diri dengan bentuk karakter Arabnya.
Jika Anda berhadapan dengan angka Arab Timur, perbedaannya terletak pada bentuk visualnya. Namun, sekali Anda menghafal hubungan antara angka Arab Timur dan angka Hindu-Arab standar, Anda akan dapat membaca angka apa pun dengan percaya diri.
Jangan ragu untuk berlatih dengan melihat angka-angka di buku, situs web, atau materi berbahasa Arab. Semakin sering Anda melihatnya, semakin cepat Anda akan terbiasa.