Anggrek tanah sangat populer karena kemudahannya.
Anggrek tanah, yang nama ilmiahnya sering merujuk pada genus Spathoglottis, adalah salah satu jenis anggrek yang paling disukai oleh pemula. Berbeda dengan anggrek epifit (yang menempel pada pohon), anggrek tanah tumbuh subur di media tanam seperti di kebun atau pot. Kemampuannya berbunga terus-menerus dengan warna-warni cerah menjadikannya primadona taman. Agar anggrek tanah Anda tumbuh sehat dan rajin berbunga, ada beberapa tahapan penting dalam penanaman yang harus diperhatikan.
Faktor terpenting dalam menanam anggrek tanah adalah pencahayaan. Meskipun disebut "tanah", anggrek ini tidak menyukai paparan sinar matahari langsung yang terlalu terik sepanjang hari, terutama saat cuaca sedang panas ekstrem. Mereka membutuhkan cahaya yang cukup untuk memicu pembungaan, namun harus terlindungi dari sengatan matahari sore yang bisa membakar daun.
Kriteria Lokasi Ideal:
Anggrek tanah membutuhkan media tanam yang mampu menahan kelembaban tetapi juga harus memiliki drainase (penyerapan air) yang sangat baik. Media yang terlalu padat akan menyebabkan akar busuk.
Penanaman biasanya dilakukan menggunakan bibit hasil pemisahan rumpun atau bibit yang dibeli dari pembibitan. Waktu terbaik untuk menanam adalah di awal musim hujan atau ketika suhu tidak terlalu ekstrem.
Setelah ditanam, perawatan rutin adalah kunci agar anggrek tanah Anda tidak hanya bertahan hidup tetapi juga berkembang pesat.
Anggrek tanah menyukai kelembaban, namun bukan berarti selalu tergenang air. Siramlah ketika permukaan media tanam mulai terasa kering saat disentuh. Pada musim kemarau, penyiraman mungkin diperlukan setiap hari atau dua hari sekali. Pada musim hujan, cek kondisi media secara berkala; jika media masih lembap, tunda penyiraman.
Pemupukan sangat penting untuk mendorong pembungaan. Gunakan pupuk NPK seimbang (misalnya 20-20-20) dengan dosis yang diencerkan (setengah dari dosis anjuran) setiap dua minggu sekali saat fase pertumbuhan vegetatif (pertumbuhan daun dan batang).
Ketika tanaman mulai menunjukkan tanda-tanda pembentukan tangkai bunga, ganti dengan pupuk yang memiliki kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) lebih tinggi (misalnya pupuk MKP atau pupuk khusus anggrek berbunga). Lakukan pemupukan dengan jeda lebih lama, sekitar sebulan sekali, setelah bunga mekar untuk menjaga stamina tanaman.
Hama seperti tungau dan kutu daun bisa menyerang daun. Periksa secara rutin. Penyakit jamur sering muncul akibat kelembaban yang terlalu tinggi. Pastikan sirkulasi udara selalu terjaga. Jika ada daun yang menguning atau layu tanpa sebab yang jelas, segera potong bagian yang sakit menggunakan gunting steril untuk mencegah penyebaran.
Seiring waktu, anggrek tanah akan membentuk rumpun yang rapat dan padat. Ketika rumpun sudah terlalu besar atau media tanam mulai memadat dan menua (biasanya setelah 2-3 tahun), tanaman perlu diremajakan. Lakukan pemisahan rumpun pada awal musim tanam. Gali tanaman, pisahkan rumpun menjadi beberapa bagian kecil (pastikan setiap bagian memiliki setidaknya 2-3 umbi semu), lalu tanam kembali di pot baru dengan media yang segar. Proses ini akan meremajakan tanaman dan merangsang pertumbuhan lebih banyak tunas bunga.
Dengan perawatan yang tepat mengenai cahaya, media, dan nutrisi, anggrek tanah Anda akan tumbuh subur, menghasilkan daun yang rimbun, dan yang paling dinanti, serangkaian bunga indah yang tahan lama di taman Anda.