Panduan Lengkap Cara Menanam Anggur

Tunas Anggur Ilustrasi tanaman anggur yang sedang tumbuh subur di teralis

Menanam anggur (Vitis vinifera) di rumah atau kebun pribadi bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan. Meskipun anggur sering diasosiasikan dengan iklim subtropis, dengan pemilihan varietas yang tepat dan teknik perawatan yang benar, budidaya anggur dapat sukses dilakukan di berbagai daerah, termasuk Indonesia. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah penting dalam cara menanam anggur, mulai dari persiapan hingga perawatan.

1. Pemilihan Varietas Anggur

Langkah pertama yang krusial adalah memilih jenis anggur yang sesuai dengan iklim setempat. Di Indonesia, varietas anggur yang cocok umumnya adalah yang memiliki toleransi tinggi terhadap panas dan kelembaban tinggi. Beberapa varietas populer yang sering dibudidayakan meliputi Alphonse Lavallée, Isabella, Muscadine, atau varietas lokal hasil persilangan yang sudah teruji adaptasinya. Pastikan Anda mendapatkan bibit dari sumber terpercaya, baik berupa stek (cutting) maupun okulasi.

2. Persiapan Media Tanam dan Lokasi

Anggur membutuhkan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam per hari, untuk menghasilkan buah yang optimal. Lokasi penanaman harus mendapat cahaya matahari maksimal dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

A. Media Tanam

Anggur tumbuh subur pada tanah yang gembur, subur, dan memiliki drainase yang sangat baik. Anggur sangat sensitif terhadap genangan air.

B. Pembuatan Media Tanam (Untuk Pot/Polybag)

Campuran media yang baik adalah 1 bagian tanah, 1 bagian kompos/pupuk kandang, dan 1 bagian sekam bakar atau pasir kasar untuk memastikan drainase optimal.

3. Proses Penanaman

Waktu penanaman terbaik adalah saat awal musim kemarau atau ketika bibit sudah menunjukkan pertumbuhan tunas yang kuat (untuk stek).

  1. Persiapan Bibit: Jika menggunakan stek, pastikan stek sudah memiliki minimal 2-3 mata tunas. Rendam bagian bawah stek dalam larutan perangsang akar jika perlu.
  2. Pembuatan Lubang Tanam: Untuk penanaman langsung di tanah, gali lubang tanam berukuran 50x50x50 cm. Campurkan tanah galian dengan pupuk dasar seperti TSP atau dolomit.
  3. Penanaman: Tanam bibit dengan hati-hati, pastikan pangkal batang sejajar atau sedikit di atas permukaan tanah. Padatkan tanah di sekitar akar.
  4. Penyiraman Awal: Siram hingga tanah benar-benar basah.

4. Pemasangan Struktur Penyangga (Teralis)

Anggur adalah tanaman merambat yang memerlukan penyangga kuat agar percabangan dan buahnya tidak menyentuh tanah, yang dapat memicu penyakit jamur. Pemasangan teralis harus dilakukan sedini mungkin.

Struktur teralis dapat berupa pergola (mendatar) atau pagar kawat (vertikal). Ketinggian teralis minimal 1,5 hingga 2 meter dari permukaan tanah. Setelah bibit mulai tumbuh menjalar, arahkan sulur utama ke atas struktur penyangga.

5. Perawatan Rutin Budidaya Anggur

Perawatan yang konsisten adalah kunci keberhasilan dalam cara menanam anggur.

Pemangkasan (Pruning)

Pemangkasan adalah teknik paling penting dalam budidaya anggur, terutama untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Ada dua jenis pemangkasan utama:

Penyiraman

Jaga kelembaban tanah, tetapi hindari kondisi tergenang. Pada musim kemarau, penyiraman mungkin diperlukan setiap hari atau dua hari sekali. Kurangi penyiraman saat mendekati masa pembuahan.

Pemupukan

Berikan pupuk organik secara berkala. Untuk mendorong pertumbuhan vegetatif (daun dan batang), gunakan pupuk tinggi Nitrogen (N). Ketika tanaman siap berbuah, ganti dengan pupuk tinggi Fosfor (P) dan Kalium (K) untuk merangsang pembungaan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Anggur rentan terhadap jamur tepung (powdery mildew) dan hama seperti kutu kebul. Pastikan sirkulasi udara baik. Lakukan penyemprotan fungisida nabati atau kimia secara preventif, terutama saat curah hujan tinggi atau kelembaban sangat tinggi.

🏠 Homepage