Panduan Lengkap: Cara Menghitung Anggaran Pembelian Bahan Baku

Perencanaan Bahan Baku Kebutuhan x Harga = ANGGARAN Ilustrasi sederhana perhitungan anggaran bahan baku

Menghitung anggaran pembelian bahan baku adalah langkah krusial dalam manajemen operasional bisnis, terutama bagi perusahaan manufaktur, kuliner, atau konstruksi. Anggaran yang akurat memastikan kelancaran produksi tanpa terjadi penumpukan stok berlebihan (overstock) atau kekurangan bahan (stockout). Proses ini membutuhkan ketelitian dalam memproyeksikan kebutuhan dan mempertimbangkan faktor biaya.

Langkah 1: Estimasi Kebutuhan Bahan Baku (Demand Forecasting)

Dasar dari setiap anggaran adalah mengetahui berapa banyak bahan baku yang benar-benar akan digunakan. Estimasi ini harus didasarkan pada rencana produksi atau penjualan ke depan.

Faktor yang Mempengaruhi Estimasi:

Rumus dasar untuk kebutuhan total bahan baku adalah:

Kebutuhan Bersih = (Target Produksi × Standar Pemakaian per Unit)

Langkah 2: Mempertimbangkan Persediaan Awal dan Akhir

Anggaran pembelian tidak hanya mencakup apa yang dibutuhkan untuk produksi, tetapi juga harus mempertimbangkan stok yang sudah ada (persediaan awal) dan stok minimal yang harus diamankan di akhir periode (persediaan akhir).

Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, kita menggunakan formula koreksi persediaan:

Jumlah Pembelian = Kebutuhan Bersih + Persediaan Akhir yang Diinginkan - Persediaan Awal

Jika hasil perhitungan ini negatif (artinya persediaan awal sudah melebihi kebutuhan produksi), maka pembelian untuk periode tersebut bisa dikurangi atau diabaikan.

Langkah 3: Menentukan Harga Per Unit Bahan Baku

Setelah kuantitas yang harus dibeli diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan biaya. Harga bahan baku jarang sekali statis; ia dipengaruhi oleh kondisi pasar, pemasok, dan kuantitas pesanan.

Variabel Harga yang Perlu Diperhatikan:

Dalam perhitungan anggaran, disarankan untuk menggunakan harga rata-rata tertimbang jika Anda membeli dari beberapa sumber atau memiliki fluktuasi harga yang signifikan selama periode anggaran.

Langkah 4: Menghitung Total Anggaran Pembelian

Total anggaran adalah hasil perkalian antara jumlah bahan baku yang harus dibeli (dari Langkah 2) dengan total biaya per unit (dari Langkah 3).

Total Anggaran = Jumlah Pembelian (Unit) × Harga Beli (Termasuk Biaya Terkait) per Unit

Jika Anda membeli berbagai jenis bahan baku (misalnya, tepung, gula, mentega), ulangi Langkah 1 hingga 4 untuk setiap item, kemudian jumlahkan semua total anggaran tersebut untuk mendapatkan anggaran bahan baku keseluruhan periode.

Tips Optimalisasi Anggaran Bahan Baku

Perencanaan yang matang harus disertai dengan strategi mitigasi risiko agar anggaran tidak membengkak atau mengganggu cash flow.

  1. Negosiasi Kontrak Jangka Panjang: Untuk bahan baku utama yang stabil permintaannya, mengunci harga melalui kontrak tahunan seringkali memberikan harga yang lebih baik daripada pembelian spot.
  2. Manajemen Stok Just-in-Time (JIT): Mengurangi biaya penyimpanan (holding cost) dengan memesan bahan baku hanya ketika hampir dibutuhkan, meskipun ini meningkatkan risiko stockout jika rantai pasok terganggu.
  3. Analisis Sensitivitas Harga: Buat skenario anggaran jika harga bahan baku naik 5% atau 10%. Ini mempersiapkan perusahaan menghadapi inflasi bahan baku tanpa panik.
  4. Evaluasi Kinerja Pemasok: Secara rutin evaluasi pemasok berdasarkan ketepatan waktu pengiriman dan kualitas produk. Pemasok yang tidak andal dapat menyebabkan pemborosan bahan dan kenaikan biaya tak terduga.

Dengan mengikuti metodologi yang terstruktur ini, perusahaan dapat memastikan bahwa alokasi dana untuk bahan baku tidak hanya memenuhi kebutuhan produksi tetapi juga mendukung kesehatan finansial perusahaan secara keseluruhan.

🏠 Homepage