Anggrek tanah, atau yang sering dikenal dengan nama genus Spathoglottis, adalah salah satu jenis anggrek darat yang relatif mudah dibudidayakan di pekarangan rumah. Meskipun perawatannya tidak serumit anggrek epifit (anggrek yang menempel pada pohon), banyak penghobi yang kesulitan membuatnya rajin berbunga. Padahal, dengan sedikit penyesuaian lingkungan dan rutinitas perawatan yang tepat, anggrek tanah bisa memamerkan rangkaian bunganya yang indah hampir sepanjang tahun.
Kunci utama agar cara merawat anggrek tanah agar cepat berbunga adalah meniru habitat aslinya semaksimal mungkin. Anggrek tanah menyukai kondisi yang hangat, lembap, namun memiliki drainase yang sangat baik.
Anggrek tanah membutuhkan cahaya yang cukup banyak untuk memicu pembungaan. Cahaya yang kurang adalah penyebab nomor satu kegagalan berbunga. Idealnya, anggrek ini memerlukan sinar matahari langsung selama 4 hingga 6 jam setiap hari. Namun, penting untuk diperhatikan: sinar matahari pagi hingga sebelum jam 10.00 pagi lebih disarankan. Jika tanaman diletakkan di bawah terik matahari siang yang menyengat, daunnya bisa terbakar.
Karena termasuk anggrek tanah, media tanam harus bersifat porous (berongga) agar akar tidak tergenang air. Media yang terlalu padat akan menyebabkan akar busuk, menghentikan pertumbuhan, dan tentu saja, tidak akan berbunga.
Campuran media yang disarankan biasanya terdiri dari:
Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase yang besar. Anggrek tanah tidak suka "kaki basah" terlalu lama.
Untuk mendapatkan bunga yang banyak dan cepat, pemberian pupuk harus teratur dan seimbang, terutama menjelang musim berbunga yang Anda harapkan.
Anggrek tanah adalah pemakan nutrisi yang cukup rakus dibandingkan anggrek epifit. Gunakan pupuk NPK seimbang (misalnya 20-20-20) selama masa pertumbuhan aktif (vegetatif). Berikan dengan dosis setengah kekuatan dari anjuran pabrik, dilakukan seminggu sekali.
Untuk memicu pembungaan, Anda harus beralih ke pupuk yang lebih tinggi kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) serta rendah Nitrogen (N). Fosfor membantu pembentukan kuncup, sementara Kalium memperkuat batang dan meningkatkan kualitas bunga.
Gunakan pupuk seperti NPK 10-30-20 atau sejenisnya, dua minggu sekali, setelah tanaman menunjukkan tanda-tanda siap berbunga (misalnya, sudah cukup dewasa dan tumbuh tunas baru yang padat).
Penyiraman adalah salah satu aspek paling krusial. Anggrek tanah menyukai kelembapan, tetapi bukan becek.
Siram secara mendalam ketika permukaan media tanam sudah mulai terasa kering saat disentuh. Di musim kemarau yang panas, Anda mungkin perlu menyiram setiap hari. Namun, pada musim hujan atau saat cuaca mendung, frekuensi penyiraman harus dikurangi drastis. Selalu cek kelembapan media sebelum menyiram lagi.
Anggrek tanah sebaiknya diganti media tanamnya setiap satu hingga dua tahun sekali, terutama jika media lama sudah mulai memadat atau membusuk. Waktu terbaik untuk melakukan repotting adalah setelah periode pembungaan selesai, ketika tanaman mulai memasuki fase pertumbuhan vegetatif baru.
Setelah bunga layu, segera lakukan pemangkasan atau deadheading. Potong tangkai bunga yang sudah kering hingga mendekati pangkal batang. Proses ini mengalihkan energi tanaman dari upaya mempertahankan bunga tua menjadi pembentukan tunas baru. Jika Anda membiarkan tangkai bunga layu menempel, proses pembungaan berikutnya akan tertunda.
Dengan memastikan pencahayaan yang terang, drainase yang prima, nutrisi yang tepat (terutama dorongan Fosfor dan Kalium), serta rutinitas perawatan yang konsisten, cara merawat anggrek tanah agar cepat berbunga akan menjadi lebih mudah diprediksi. Kesabaran dan pengamatan terhadap respons tanaman adalah kunci keberhasilan Anda dalam menikmati hamparan bunga anggrek tanah yang menawan.