Angkak, atau beras ragi merah, adalah bahan makanan tradisional yang dikenal luas di Asia, khususnya Tiongkok. Terbuat dari beras yang difermentasi menggunakan jamur Monascus purpureus, angkak memiliki warna merah cerah yang khas dan aroma yang unik. Selain memberikan warna indah pada masakan, angkak juga dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama dalam membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun, agar manfaat dan cita rasanya maksimal, penting untuk mengetahui cara penyajian angkak yang tepat.
Angkak umumnya tersedia dalam dua bentuk utama: butiran kering dan bubuk. Bentuk butiran kering adalah bentuk paling murni dan seringkali memerlukan persiapan sebelum digunakan. Sementara itu, angkak bubuk lebih praktis karena sudah dalam bentuk halus dan mudah dicampurkan ke dalam masakan.
Jika Anda menggunakan angkak dalam bentuk butiran kering, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan:
Cairan atau bubuk angkak dapat diaplikasikan ke dalam berbagai jenis masakan. Berikut adalah beberapa cara penyajian yang umum dan direkomendasikan:
Angkak sangat cocok untuk memberikan warna merah menyala pada hidangan berkuah. Tambahkan cairan rendaman angkak atau bubuk angkak ke dalam kuah masakan pada tahap akhir proses memasak. Aduk rata hingga warna merata. Angkak akan memberikan warna merah bata yang menggugah selera pada sup ayam, bakut, atau hidangan semur lainnya. Hindari memasukkan angkak terlalu dini pada masakan berkuah yang dimasak dalam waktu lama karena panas berlebih dapat memudarkan warnanya.
Angkak dapat digunakan sebagai pewarna alami sekaligus penambah cita rasa pada bumbu marinasi daging. Campurkan bubuk angkak atau sedikit pasta angkak (hasil dari merebus cairan rendaman hingga kental) ke dalam bumbu marinasi untuk ayam, babi, atau bebek. Diamkan daging selama beberapa jam agar bumbu meresap sempurna. Hasilnya, daging akan memiliki warna merah yang menarik dan aroma yang khas.
Tahu dan telur rebus yang dimasak dengan angkak adalah hidangan klasik. Untuk membuat tahu atau telur angkak, rebus tahu atau telur bersama dengan air, kecap asin, gula, rempah-rempah, dan tentu saja, angkak (baik cairan maupun bubuknya). Masak hingga bumbu meresap dan warna merah merata pada tahu atau telur. Hidangan ini biasanya memiliki rasa gurih manis dengan sentuhan aroma angkak yang khas.
Dalam industri pengolahan daging, angkak sering digunakan sebagai pewarna alami untuk sosis, bakso, dan produk olahan daging lainnya. Penggunaannya biasanya dalam bentuk bubuk yang dicampurkan langsung ke dalam adonan daging. Ini memberikan tampilan yang menarik dan konsumen yang lebih sehat.
Dengan memahami cara penyajian angkak yang benar, Anda dapat memaksimalkan potensi bahan makanan tradisional ini untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga lezat dan kaya rasa. Nikmati keajaiban warna merah dari angkak dalam kreasi masakan Anda!