Dendrobium Sri Rejeki adalah salah satu kultivar anggrek hibrida yang sangat populer di kalangan penghobi tanaman hias, terutama di Asia Tenggara. Dikenal karena ketahanannya yang relatif baik serta keindahan bunganya yang anggun, anggrek ini sering menjadi primadona di taman maupun koleksi rumahan. Keberhasilan budidaya anggrek ini sering dikaitkan dengan kemampuannya menghasilkan kuntum bunga dalam jumlah banyak pada waktu yang tepat, menjadikannya simbol keberuntungan dan kemakmuranāsesuai dengan namanya.
Sebagai anggrek hibrida, Sri Rejeki merupakan hasil persilangan dari beberapa spesies Dendrobium untuk menghasilkan sifat-sifat unggul. Karakteristik utamanya terletak pada bunganya. Biasanya, bunga Sri Rejeki memiliki perpaduan warna yang lembut namun mencolok, seringkali didominasi warna putih krem dengan sedikit aksen kuning atau ungu muda pada bagian labellum (bibir bunga). Struktur bunganya yang terbuka lebar membuatnya sangat fotogenik. Batang (cane) anggrek jenis ini cenderung kokoh dan pertumbuhannya cukup cepat dalam kondisi lingkungan yang mendukung.
Banyak kolektor menyukai Sri Rejeki karena periode pembungaannya yang bisa diatur, meskipun secara alami mereka akan berbunga sesuai siklus. Dalam konteks hobi, kemampuan anggrek ini untuk 'dipaksa' berbunga saat ada acara atau perayaan menjadikannya komoditas bernilai jual tinggi. Keindahan visualnya tidak hanya terletak pada warna, tetapi juga pada pola susunan bunga yang padat di sepanjang tangkai bunga.
Meskipun dikenal relatif mudah dirawat dibandingkan spesies anggrek liar lainnya, Dendrobium Sri Rejeki tetap memerlukan perhatian khusus agar pertumbuhannya optimal dan pembungaannya maksimal. Kunci utama dalam budidaya anggrek ini melibatkan empat elemen dasar: cahaya, penyiraman, media tanam, dan pemupukan.
Dendrobium, termasuk Sri Rejeki, membutuhkan cahaya terang tetapi tidak langsung (indirect bright light). Paparan sinar matahari pagi adalah yang terbaik. Jika ditempatkan di bawah sinar matahari penuh saat siang hari, daunnya rentan terbakar, yang ditandai dengan munculnya bercak coklat kemerahan atau kering. Idealnya, tanaman ini memerlukan sekitar 50% hingga 70% naungan.
Penyiraman harus disesuaikan dengan kondisi media tanam dan kelembaban udara. Siramlah hanya ketika media tanam mulai terasa kering. Di daerah tropis yang panas, ini mungkin berarti penyiraman setiap dua hingga tiga hari sekali. Hindari genangan air di pangkal batang atau di antara pseudobulb, karena ini adalah penyebab utama busuk batang. Siram secara menyeluruh hingga air keluar dari lubang drainase pot.
Media tanam untuk Dendrobium harus bersifat porous, cepat kering, namun tetap mampu menahan kelembaban secukupnya. Campuran kulit kayu pinus kasar, arang, dan kadang ditambahkan sedikit sabut kelapa sering digunakan. Repotting (pemindahan media tanam) sebaiknya dilakukan setiap satu atau dua tahun sekali, biasanya setelah masa pembungaan selesai, untuk memastikan aerasi akar tetap terjaga baik. Akar yang sehat tampak putih atau kehijauan, bukan coklat gelap dan lembek.
Pemupukan adalah faktor krusial untuk memastikan Sri Rejeki rajin berbunga. Selama fase pertumbuhan vegetatif (saat daun dan batang baru tumbuh), gunakan pupuk seimbang (misalnya NPK 20-20-20) dengan dosis setengah kekuatan dari anjuran. Setelah tanaman mencapai ukuran dewasa atau ketika tunas bunga baru mulai terbentuk, ganti frekuensi dan jenis pupuk menjadi yang lebih tinggi kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K), seperti formula 10-30-20. Pemberian pupuk ini secara rutin sangat membantu memicu pembentukan spike bunga yang kuat.
Selain sebagai tanaman hias, nama "Sri Rejeki" melekatkan nilai kultural pada anggrek ini. Dalam kepercayaan masyarakat tertentu, menanam anggrek yang namanya mengandung unsur kemakmuran dipercaya akan mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Nilai koleksi Sri Rejeki juga tinggi karena kemudahan perbanyakannya melalui pemotongan batang (keiki) atau pembelahan rumpun.
Untuk mencapai hasil terbaik, pastikan lingkungan tumbuh Anda meniru kondisi alami Dendrobium yang menginginkan sirkulasi udara yang baik. Udara yang stagnan meningkatkan risiko serangan jamur dan hama. Perhatikan juga masalah umum seperti kutu sisik atau tungau yang sering menyerang daun dan batang. Dengan perawatan yang konsisten dan pemahaman yang baik terhadap kebutuhan cahayanya, Dendrobium Sri Rejeki akan memberikan hadiah berupa hamparan bunga yang memukau secara berkala.