Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, transparansi dan efisiensi menjadi kunci utama dalam setiap proses bisnis. PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), sebagai pengelola bandara-bandara utama di Indonesia, menyadari pentingnya hal ini, terutama dalam proses pengadaan barang dan jasa. Melalui sistem eproc Angkasa Pura, kedua BUMN ini telah mengimplementasikan solusi pengadaan elektronik yang tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan bagi seluruh mitra bisnis.
E-procurement, atau pengadaan secara elektronik, adalah sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan seluruh tahapan proses pengadaan. Mulai dari identifikasi kebutuhan, pencarian pemasok, penawaran harga, negosiasi, hingga pemilihan pemenang dan pengelolaan kontrak, semuanya dilakukan secara daring. Hal ini meminimalkan penggunaan dokumen fisik, mengurangi birokrasi, serta memberikan akses yang lebih luas bagi berbagai penyedia barang dan jasa untuk berpartisipasi.
Implementasi eproc Angkasa Pura membawa sejumlah manfaat signifikan, baik bagi perusahaan maupun bagi para vendor yang berpartisipasi:
Secara umum, sistem eproc Angkasa Pura dirancang untuk memberikan kemudahan akses dan partisipasi. Prosesnya biasanya melibatkan beberapa langkah kunci bagi para calon vendor:
Bagi Angkasa Pura, adopsi eproc Angkasa Pura merupakan langkah strategis untuk mendukung tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Dengan memanfaatkan teknologi, Angkasa Pura berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan publiknya melalui pengadaan yang lebih efisien, akuntabel, dan transparan. Para pelaku usaha yang ingin berkolaborasi dengan Angkasa Pura diharapkan untuk memahami dan memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem pengadaan elektronik ini demi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Dengan terus berinovasi dan mengoptimalkan platform digital seperti eproc Angkasa Pura, perusahaan-perusahaan BUMN strategis ini menunjukkan komitmennya untuk menjalankan praktik bisnis yang modern, efisien, dan berintegritas tinggi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital di sektor publik dan swasta, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.