AP

E-Procurement Angkasa Pura: Gerbang Transparansi Pengadaan Digital

Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, transparansi dan efisiensi menjadi kunci utama dalam setiap proses bisnis. PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), sebagai pengelola bandara-bandara utama di Indonesia, menyadari pentingnya hal ini, terutama dalam proses pengadaan barang dan jasa. Melalui sistem eproc Angkasa Pura, kedua BUMN ini telah mengimplementasikan solusi pengadaan elektronik yang tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan bagi seluruh mitra bisnis.

E-procurement, atau pengadaan secara elektronik, adalah sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan seluruh tahapan proses pengadaan. Mulai dari identifikasi kebutuhan, pencarian pemasok, penawaran harga, negosiasi, hingga pemilihan pemenang dan pengelolaan kontrak, semuanya dilakukan secara daring. Hal ini meminimalkan penggunaan dokumen fisik, mengurangi birokrasi, serta memberikan akses yang lebih luas bagi berbagai penyedia barang dan jasa untuk berpartisipasi.

Mengapa E-Proc Angkasa Pura Penting?

Implementasi eproc Angkasa Pura membawa sejumlah manfaat signifikan, baik bagi perusahaan maupun bagi para vendor yang berpartisipasi:

Bagaimana Cara Kerja E-Proc Angkasa Pura?

Secara umum, sistem eproc Angkasa Pura dirancang untuk memberikan kemudahan akses dan partisipasi. Prosesnya biasanya melibatkan beberapa langkah kunci bagi para calon vendor:

  1. Registrasi: Calon vendor perlu mendaftar dan melakukan verifikasi data perusahaan mereka pada portal e-procurement Angkasa Pura.
  2. Pencarian Tender: Setelah terdaftar, vendor dapat mencari informasi mengenai tender yang sedang dibuka sesuai dengan kategori barang atau jasa yang mereka tawarkan.
  3. Pengambilan Dokumen Lelang: Dokumen lelang yang berisi spesifikasi teknis, persyaratan, dan instruksi lainnya dapat diunduh secara daring.
  4. Penawaran: Vendor menyiapkan dan mengajukan penawaran harga serta dokumen pendukung lainnya melalui sistem secara elektronik.
  5. Evaluasi: Panitia pengadaan akan melakukan evaluasi terhadap seluruh penawaran yang masuk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
  6. Pengumuman Pemenang: Hasil evaluasi dan pengumuman pemenang tender akan disampaikan melalui sistem.
  7. Penandatanganan Kontrak: Vendor yang dinyatakan menang akan melanjutkan ke proses penandatanganan kontrak, yang juga seringkali difasilitasi secara digital.

Bagi Angkasa Pura, adopsi eproc Angkasa Pura merupakan langkah strategis untuk mendukung tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Dengan memanfaatkan teknologi, Angkasa Pura berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan publiknya melalui pengadaan yang lebih efisien, akuntabel, dan transparan. Para pelaku usaha yang ingin berkolaborasi dengan Angkasa Pura diharapkan untuk memahami dan memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh sistem pengadaan elektronik ini demi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Ilustrasi proses e-procurement Angkasa Pura

Dengan terus berinovasi dan mengoptimalkan platform digital seperti eproc Angkasa Pura, perusahaan-perusahaan BUMN strategis ini menunjukkan komitmennya untuk menjalankan praktik bisnis yang modern, efisien, dan berintegritas tinggi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital di sektor publik dan swasta, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.

🏠 Homepage