Kehidupan adalah sebuah perjalanan yang pasti akan berakhir pada kematian. Dalam berbagai tradisi dan kepercayaan, kematian bukanlah akhir segalanya, melainkan sebuah transisi. Upacara selamatan atau tahlilan merupakan salah satu bentuk penghormatan dan doa yang dilakukan keluarga serta kerabat untuk mendoakan almarhum/almarhumah agar senantiasa mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Menghitung hari selamatan, khususnya pada momen-momen penting seperti 7 hari, 40 hari, 100 hari, hingga 1 tahun, memiliki makna mendalam.
Dalam tradisi Islam, praktik selamatan atau tahlilan sangat umum dilakukan. Terdapat beberapa hitungan hari yang dianggap memiliki makna khusus dalam rentang waktu setelah seseorang meninggal dunia:
Menghitung hari selamatan mungkin terdengar sederhana, namun ketepatan tanggal sangatlah krusial. Kesalahan dalam menghitung dapat mengurangi kekhidmatan dan makna dari acara tersebut. Berikut adalah panduan umum yang bisa diikuti:
Penghitungan hari selamatan umumnya didasarkan pada kalender Hijriyah atau kalender Islam, meskipun terkadang juga disesuaikan dengan kalender Masehi untuk kemudahan. Namun, untuk akurasi spiritual, penyesuaian dengan kalender Islam lebih diutamakan.
Langkah-langkah Dasar:
Dalam praktiknya, banyak keluarga menggunakan bantuan aplikasi kalender digital atau bahkan kalkulator tanggal online yang bisa disesuaikan dengan kalender Hijriyah. Hal ini sangat membantu untuk menghindari kesalahan penghitungan, terutama saat melintasi bulan-bulan dengan jumlah hari yang berbeda.
Meskipun angka dan tanggal adalah elemen penting untuk ketepatan waktu acara, esensi sesungguhnya dari selamatan adalah niat tulus untuk mendoakan dan mengenang almarhum. Ini adalah momen untuk refleksi diri, mengingatkan kita akan kefanaan dunia dan pentingnya amal ibadah selagi masih hidup. Selain doa dan dzikir, selamatan juga menjadi ajang silaturahmi antar keluarga dan kerabat, mempererat tali persaudaraan, dan saling menguatkan di tengah kehilangan.
Dalam kesibukan hidup sehari-hari, terkadang kita lupa akan kewajiban moral dan spiritual ini. Peringatan hari-hari selamatan ini menjadi pengingat berharga untuk berhenti sejenak, merenung, dan memanjatkan doa terbaik bagi mereka yang telah mendahului kita. Kehadiran kita dalam acara selamatan bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa suatu hari nanti, kita pun akan dikenang dan didoakan oleh orang-orang terkasih.
Pahami lebih dalam makna kehidupan dan bagaimana mempersiapkan diri menghadapi akhir perjalanan.
Temukan Sumber Inspirasi Lain