Memahami Cara Kerja dan Menghitung Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur presisi yang sangat umum digunakan dalam dunia teknik, manufaktur, pendidikan, dan bahkan dalam kegiatan DIY (Do It Yourself). Keunggulannya terletak pada kemampuannya untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, dan kedalaman suatu objek dengan tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan penggaris biasa. Memahami cara kerja dan bagaimana melakukan perhitungan menggunakan jangka sorong adalah keterampilan fundamental bagi siapa saja yang memerlukan pengukuran yang tepat.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 48.0 mm Skala Utama: 48 mm Skala Nonius: 0.0 mm (misal)

Ilustrasi Jangka Sorong dan pembacaan sederhana

Komponen Utama Jangka Sorong

Sebelum menghitung, mari kenali bagian-bagian penting dari jangka sorong:

Jenis-jenis Jangka Sorong

Secara umum, jangka sorong dibagi berdasarkan cara pembacaannya:

Artikel ini akan fokus pada cara menghitung menggunakan jangka sorong analog, karena pemahaman dasarnya sangat penting.

Langkah-langkah Menghitung Jangka Sorong Analog

Proses pengukuran dan pembacaan pada jangka sorong analog melibatkan dua langkah utama: membaca skala utama dan membaca skala nonius.

1. Membaca Skala Utama

Geser rahang jangka sorong hingga objek yang akan diukur terjepit dengan baik. Kunci posisi rahang jika ada. Perhatikan angka pada skala utama yang berada tepat di sebelah kiri angka nol (0) pada skala nonius. Ini adalah nilai pengukuran utama Anda.

Contoh:

2. Membaca Skala Nonius

Setelah mendapatkan nilai dari skala utama, Anda perlu menambahkan nilai presisi dari skala nonius. Cari garis pada skala nonius yang berimpit sempurna dengan salah satu garis pada skala utama. Perhatikan angka pada skala nonius yang berimpit tersebut.

Nilai pada skala nonius ini perlu dikalikan dengan nilai ketelitian (resolusi) jangka sorong. Ketelitian umum jangka sorong analog adalah:

Angka yang Anda temukan pada skala nonius yang berimpit tersebut adalah pembacaan langsungnya jika ketelitiannya adalah 0.1 mm. Jika ketelitiannya 0.05 mm, Anda harus mencari garis nonius yang berimpit ke-1, ke-2, ... ke-20, dan membaca sesuai tabel.

Contoh Perhitungan (Ketelitian 0.1 mm):

  1. Lihat angka nol pada skala nonius. Garis skala utama tepat di kirinya adalah 48 mm. (Nilai Skala Utama = 48 mm)
  2. Cari garis pada skala nonius yang berimpit sempurna dengan garis pada skala utama. Misalkan garis ke-3 pada skala nonius yang berimpit.
  3. Karena ketelitiannya 0.1 mm, maka nilai dari skala nonius adalah: 3 x 0.1 mm = 0.3 mm. (Nilai Skala Nonius = 0.3 mm)
  4. Hasil akhir pengukuran = Nilai Skala Utama + Nilai Skala Nonius
  5. Hasil akhir = 48 mm + 0.3 mm = 48.3 mm

Contoh Perhitungan (Ketelitian 0.05 mm):

  1. Sama seperti sebelumnya, Nilai Skala Utama = 48 mm.
  2. Cari garis pada skala nonius yang berimpit sempurna. Misalkan garis ke-6 pada skala nonius yang berimpit.
  3. Karena ketelitiannya 0.05 mm, maka nilai dari skala nonius adalah: 6 x 0.05 mm = 0.30 mm. (Nilai Skala Nonius = 0.30 mm)
  4. Hasil akhir pengukuran = 48 mm + 0.30 mm = 48.30 mm

3. Menghitung Total Hasil Pengukuran

Jumlahkan nilai dari skala utama dan nilai dari skala nonius.

Hasil Akhir = (Pembacaan Skala Utama) + (Pembacaan Skala Nonius x Ketelitian Jangka Sorong)

Tips untuk Pengukuran yang Akurat

Dengan latihan yang cukup, proses menghitung jangka sorong akan menjadi lebih mudah dan cepat. Alat ukur ini memberikan nilai yang tak ternilai dalam memastikan presisi dalam berbagai aplikasi.

🏠 Homepage