Dalam berbagai industri, mulai dari logistik, pengiriman barang, hingga konstruksi, pemahaman mengenai cara hitung kubikasi menjadi sangat penting. Kubikasi, atau sering juga disebut volume, adalah metrik yang digunakan untuk mengukur ruang yang ditempati oleh suatu objek atau sekumpulan objek dalam tiga dimensi. Mengapa ini krusial? Karena banyak penyedia jasa pengiriman menetapkan biaya berdasarkan volume barang, bukan hanya beratnya. Memahami cara menghitung kubikasi barang dengan benar dapat membantu Anda mengoptimalkan ruang pengiriman, menghemat biaya, dan menghindari kesalahpahaman.
Ilustrasi sederhana rumus hitung kubikasi dasar.
Dalam dunia pengiriman, terdapat dua faktor utama yang menentukan biaya: berat aktual (actual weight) dan berat volumetrik (volumetric weight) atau kubikasi. Penyedia jasa pengiriman akan membandingkan kedua nilai ini dan mengenakan biaya berdasarkan mana yang lebih besar. Jika barang Anda ringan namun memakan banyak ruang (misalnya, bantal atau peralatan ringan yang berukuran besar), biaya pengiriman akan dihitung berdasarkan kubikasinya.
Oleh karena itu, perhitungan kubikasi yang akurat sangat vital untuk:
Prinsip dasar menghitung kubikasi adalah mengalikan panjang, lebar, dan tinggi suatu objek. Namun, satuan yang digunakan perlu diperhatikan. Umumnya, satuan yang dipakai adalah sentimeter (cm) atau meter (m).
Langkah pertama adalah mengukur dimensi eksternal dari barang yang akan dihitung kubikasinya. Pastikan Anda mengukur dari sisi terluar barang, termasuk kemasan jika ada. Ukur:
Gunakan alat ukur seperti meteran atau penggaris untuk mendapatkan angka yang akurat. Disarankan untuk menggunakan satuan yang sama untuk ketiga dimensi tersebut (misalnya, semua dalam cm).
Setelah mendapatkan ketiga dimensi, gunakan rumus dasar volume balok:
Misalnya, jika sebuah kotak memiliki panjang 50 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 20 cm, maka volumenya adalah:
Volume = 50 cm x 30 cm x 20 cm = 30.000 cm³ (sentimeter kubik).
Dalam industri logistik, volume seringkali dinyatakan dalam meter kubik (m³) atau kaki kubik (cubic feet/cuft). Oleh karena itu, hasil perhitungan perlu dikonversi.
Untuk mengonversi sentimeter kubik (cm³) ke meter kubik (m³), Anda perlu membagi hasil perhitungan dengan 1.000.000 (karena 1 m³ = 1.000.000 cm³).
Menggunakan contoh sebelumnya, 30.000 cm³ akan menjadi:
Volume (m³) = 30.000 cm³ / 1.000.000 = 0.03 m³.
Untuk pengiriman internasional, terutama kargo udara dan laut, satuan kaki kubik (cuft) sering digunakan. Konversi umumnya adalah:
Atau jika Anda sudah memiliki dalam meter kubik:
Untuk contoh kita (0.03 m³):
Volume (cuft) = 0.03 m³ x 35.315 ≈ 1.06 cuft.
Penyedia jasa logistik biasanya memiliki faktor konversi standar untuk menghitung berat volumetrik. Faktor ini bisa berbeda antara maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran, atau ekspedisi darat. Faktor umum yang sering ditemui adalah:
Cara menghitung berat volumetrik:
Hitung volume barang Anda dalam satuan yang sesuai (biasanya m³ atau cuft). Kemudian, kalikan volume tersebut dengan faktor konversi yang ditentukan oleh penyedia jasa. Hasilnya adalah berat volumetrik (dalam kg atau lbs).
Contoh: Anda mengirimkan barang dengan volume 0.5 m³ melalui kargo udara yang memiliki faktor 167 kg/m³.
Berat Volumetrik = 0.5 m³ x 167 kg/m³ = 83.5 kg.
Jika berat aktual barang Anda hanya 20 kg, maka biaya pengiriman akan dihitung berdasarkan berat volumetrik yaitu 83.5 kg.
Dengan memahami dan menerapkan cara hitung kubikasi yang benar, Anda dapat melakukan perencanaan pengiriman yang lebih matang, menghemat biaya operasional, dan memastikan proses logistik berjalan lebih lancar.