Menghitung mundur ke bulan Ramadhan bukan hanya sekadar angka. Ini adalah undangan untuk mempersiapkan hati dan jiwa. Banyak dari kita yang memulai Ramadhan dengan niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih dermawan, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta. Dengan perhitungan mundur ini, kita bisa mulai mengatur rutinitas harian agar lebih kondusif untuk ibadah, seperti membaca Al-Qur'an lebih sering, melaksanakan shalat malam (qiyamul lail), dan merencanakan amal-amal kebaikan lainnya.
Persiapan menjelang Ramadhan bisa dimulai jauh-jauh hari. Mulai dari melunasi hutang puasa dari tahun sebelumnya, mengatur pola makan agar tubuh lebih siap beradaptasi dengan jam makan yang berubah, hingga mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan dan godaan selama berpuasa. Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan pendidikan diri, yang mengajarkan kita disiplin, kesabaran, empati terhadap sesama, dan rasa syukur.
Ramadhan adalah anugerah terbesar bagi umat Muslim. Setiap detiknya berharga dan memiliki potensi untuk dilipatgandakan pahalanya. Dalam bulan ini, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Kesempatan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meraih ampunan dosa dan keberkahan yang berlimpah. Mari kita sambut bulan yang mulia ini dengan hati yang bersih dan niat yang tulus.
Gunakan sisa waktu ini untuk memperbanyak doa agar dipertemukan dengan Ramadhan dalam keadaan sehat dan iman yang kuat.