Ilustrasi Weton Nikah Simbol yang menggambarkan keharmonisan dan perhitungan weton dalam pernikahan. Harmoni Pria Wanita

Panduan Lengkap Menghitung Weton Nikah

Dalam budaya Jawa, weton memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pemilihan jodoh dan penentuan tanggal pernikahan. Menghitung weton nikah adalah sebuah tradisi turun-temurun yang dipercaya dapat memberikan gambaran mengenai kecocokan pasangan serta potensi keharmonisan rumah tangga yang akan dibangun. Konsep ini didasarkan pada perhitungan hari lahir masing-masing calon mempelai berdasarkan kalender Jawa.

Apa Itu Weton Nikah?

Weton adalah gabungan dari hari pasaran (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan neptu (angka yang mewakili setiap hari dalam kalender Masehi). Kombinasi unik dari hari lahir dan neptu inilah yang membentuk karakter dan peruntungan seseorang menurut kepercayaan tradisional. Ketika berbicara tentang hitung weton nikah, ini merujuk pada proses penjumlahan neptu dari kedua calon mempelai. Hasil penjumlahan ini kemudian diinterpretasikan untuk memprediksi berbagai aspek kehidupan pernikahan mereka, mulai dari rezeki, keharmonisan, hingga potensi masalah yang mungkin timbul.

Mengapa Menghitung Weton Nikah Penting?

Meskipun zaman terus berkembang, banyak pasangan yang tetap memilih untuk menghitung weton nikah sebagai salah satu pertimbangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Pentingnya perhitungan ini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang:

Cara Menghitung Weton Nikah

Proses menghitung weton nikah sebenarnya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Tentukan Neptu Hari Lahir Masing-Masing

Setiap hari dalam kalender memiliki nilai neptu. Berikut adalah tabel neptu yang umum digunakan:

Minggu: 5 | Senin: 4 | Selasa: 3 | Rabu: 7 | Kamis: 8 | Jumat: 6 | Sabtu: 9

Selain hari dalam kalender Masehi, ada juga pasaran Jawa dengan neptunya:

Pahing: 9 | Pon: 7 | Wage: 4 | Kliwon: 8 | Legi: 5

Contoh: Jika seseorang lahir pada hari Senin Kliwon, maka neptunya adalah 4 (Senin) + 8 (Kliwon) = 12.

Langkah 2: Jumlahkan Neptu Kedua Calon Mempelai

Setelah mengetahui neptu masing-masing, jumlahkan kedua nilai neptu tersebut.

Contoh: Calon pria memiliki neptu 12, dan calon wanita memiliki neptu 10. Maka, total neptu pernikahan adalah 12 + 10 = 22.

Langkah 3: Interpretasikan Hasil Penjumlahan

Hasil penjumlahan inilah yang kemudian diinterpretasikan. Ada berbagai cara interpretasi, namun salah satu metode yang umum adalah dengan membagi hasil penjumlahan dengan angka 7 dan melihat sisanya. Angka 7 digunakan karena ada 7 "pribon" atau peruntungan utama dalam weton Jawa.

Sisa pembagian akan menentukan nilai peruntungan, misalnya:

Metode lain juga bisa dengan membagi total neptu dengan 9, 8, atau angka lainnya untuk mendapatkan interpretasi yang berbeda, seperti prediksi rezeki, anak, jodoh, kematian, dan lain-lain.

Makna dan Interpretasi Weton Nikah

Perlu dipahami bahwa hasil perhitungan weton nikah bukanlah sebuah vonis mutlak. Ini lebih berfungsi sebagai panduan atau peringatan dini. Jika hasil perhitungan menunjukkan potensi kurang baik, bukan berarti pernikahan tidak dapat dilanjutkan. Pasangan dan keluarga dapat mencari solusi, misalnya dengan melakukan doa bersama, sedekah, atau memilih tanggal pernikahan yang lebih baik untuk menyeimbangkan potensi negatif tersebut.

Selain perhitungan neptu, ada juga perhitungan lain yang lebih mendalam dan rumit, seperti perhitungan "Pancasuda" atau "Padu". Perhitungan ini membutuhkan pemahaman yang lebih spesifik tentang filosofi weton Jawa.

Menghitung weton nikah adalah tradisi yang kaya makna. Ia memberikan kesempatan bagi calon mempelai dan keluarga untuk merenungkan arti penting pernikahan, serta mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan. Dengan pemahaman yang tepat, weton nikah dapat menjadi bekal berharga untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

🏠 Homepage