Ilustrasi: Konsep rumah idaman dengan sentuhan tradisional.
Membangun rumah adalah salah satu impian terbesar bagi banyak orang. Di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa, ada tradisi yang kuat untuk mendasarkan keputusan penting, termasuk pembangunan rumah, pada perhitungan primbon atau weton. Hitungan Jawa ini dipercaya dapat membawa keselamatan, keberuntungan, dan keharmonisan bagi penghuninya.
Tradisi hitungan Jawa berakar dari kepercayaan akan pengaruh kosmik dan energi alam terhadap kehidupan manusia. Dalam konteks pembangunan rumah, perhitungan ini bertujuan untuk:
Ada beberapa unsur utama yang menjadi pertimbangan dalam hitungan Jawa untuk membangun rumah:
Weton adalah gabungan dari hari lahir (Pasaran) dan angka neptu hari. Setiap weton memiliki nilai dan pengaruhnya sendiri. Ketika membangun rumah, weton dari kepala keluarga (biasanya suami) akan menjadi patokan utama.
Setiap hari dalam penanggalan Jawa (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan pasaran (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage) memiliki nilai neptu. Nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai weton.
Contoh: Jika seseorang lahir pada hari Selasa Wage, maka neptu wetonnya adalah 3 (Selasa) + 4 (Wage) = 7.
Dalam tradisi Jawa, arah mata angin memiliki pengaruh mistis. Arah hadap rumah dikaitkan dengan "Sanga Dadi" yang merupakan delapan penjuru mata angin plus tengah, masing-masing memiliki sifat dan peruntukannya.
Penentuan arah hadap rumah yang ideal sangat krusial. Ini melibatkan perhitungan yang cukup rumit, seringkali membutuhkan bantuan ahli atau orang yang memahami ilmu titen agar selaras dengan weton pemilik rumah. Arah yang tidak sesuai dipercaya dapat mendatangkan berbagai masalah.
Bukan hanya arah, ukuran bangunan atau setiap ruangan juga bisa dihitung. Tujuannya adalah agar dimensi bangunan tidak menciptakan "ganjil" atau "ganjil" yang dianggap kurang baik. Pembagian dan perhitungan ini seringkali menggunakan Hasta atau satuan ukuran tradisional.
Secara umum, prosesnya melibatkan langkah-langkah berikut:
Penting untuk diingat bahwa hitungan Jawa untuk membangun rumah adalah sebuah tradisi dan kepercayaan. Banyak orang masih memegang teguh prinsip ini untuk mendapatkan ketenangan batin dan harapan akan keberkahan.
Karena kerumitan perhitungannya, banyak orang memilih untuk berkonsultasi dengan:
Mereka biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang kombinasi weton, Sanga Dadi, dan metode perhitungan tradisional lainnya.
Hitungan Jawa untuk membangun rumah adalah warisan budaya yang sarat makna. Bagi mereka yang memercayainya, perhitungan ini memberikan pondasi spiritual yang kuat sebelum memulai pembangunan fisik. Dengan perencanaan yang matang dan mengikuti kaidah tradisional, diharapkan rumah yang dibangun tidak hanya indah secara visual, tetapi juga membawa kebahagiaan, keselamatan, dan rezeki yang melimpah bagi seluruh penghuninya.