Simbol keselarasan antara waktu kelahiran dan perjalanan hidup.
Dalam kebudayaan Jawa, hitungan weton memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Weton, yang merupakan gabungan dari hari pasaran (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan sembilan hari pasaran lainnya (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage), diyakini memiliki pengaruh terhadap karakter, rezeki, jodoh, hingga nasib seseorang. Memahami hitungan weton bukan sekadar tradisi kuno, melainkan sebuah cara untuk memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih mendalam, serta sebagai panduan dalam mengambil keputusan penting dalam hidup.
Setiap hari dan setiap pasaran memiliki nilai atau bobot tertentu dalam tradisi weton. Perhitungan ini biasanya diawali dengan menjumlahkan nilai hari kelahiran dengan nilai pasaran kelahiran seseorang. Berikut adalah nilai dasar yang umumnya digunakan:
Sementara untuk pasaran:
Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Senin Kliwon akan memiliki total nilai weton sebesar 4 (Senin) + 8 (Kliwon) = 12. Angka inilah yang kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui berbagai aspek kehidupan.
Angka total weton yang dihasilkan hanyalah titik awal. Dalam tradisi Jawa, angka ini kemudian akan diolah lebih lanjut melalui berbagai sistem perhitungan yang kompleks. Salah satu metode yang umum adalah menggunakan tabel atau rumus tertentu untuk mendapatkan informasi mengenai:
Meskipun sains modern telah berkembang pesat, tradisi hitungan weton tetap hidup dan dihormati oleh banyak masyarakat Jawa. Hal ini karena weton bukan hanya sekadar ramalan, melainkan juga bagian dari warisan budaya yang mengajarkan tentang nilai-nilai luhur, keselarasan, dan kebijaksanaan. Dengan memahami weton, seseorang dapat belajar untuk menerima diri sendiri apa adanya, menghargai perbedaan dengan orang lain, dan menjalani hidup dengan lebih sadar serta penuh makna.
Tentu saja, penting untuk diingat bahwa hitungan weton adalah panduan, bukan penentu mutlak. Kehidupan seseorang dibentuk oleh banyak faktor, termasuk usaha, doa, lingkungan, dan pilihan pribadi. Oleh karena itu, informasi dari hitungan weton sebaiknya digunakan sebagai referensi untuk merencanakan masa depan yang lebih baik, bukan sebagai alasan untuk berpasrah diri. Dengan menggabungkan kearifan lokal dari hitungan weton dengan ikhtiar lahir batin, diharapkan setiap individu dapat mencapai kehidupan yang harmonis dan bahagia.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai hitungan weton dalam bahasa Jawa. Interpretasi yang lebih mendalam sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli atau tokoh yang memahami tradisi ini.