Ilustrasi abstrak yang mewakili konsep weton, hari, pasaran, dan sistem Kejawen.
Dalam tradisi Kejawen, hitungan weton hari merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan untuk memahami karakter, nasib, dan kecocokan seseorang. Weton sendiri merupakan gabungan dari dua unsur penting: hari dalam kalender Masehi dan pasaran dalam kalender Jawa. Setiap kombinasi ini dipercaya memiliki makna dan pengaruh yang unik.
Weton berasal dari kata "wetu" dalam bahasa Jawa yang berarti "lahir". Dengan demikian, weton adalah penanda waktu lahir seseorang yang dihitung berdasarkan gabungan hari lahir dan pasaran Jawa. Sistem kalender Jawa sendiri memiliki keunikan tersendiri dengan adanya siklus lima hari pasaran, yaitu Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.
Perhitungan weton tidak hanya sekadar mengetahui angka atau nama. Setiap weton memiliki nilai neptu (angka yang mewakili masing-masing hari dan pasaran), lambang watak (sifat bawaan), serta perhitungannya untuk menentukan berbagai aspek kehidupan, seperti:
Menghitung weton hari sebenarnya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Langkah pertama adalah menentukan nilai neptu dari hari lahir dan pasaran kelahiran Anda. Berikut adalah nilai neptu yang umum digunakan dalam perhitungan weton:
Setelah mengetahui nilai neptu dari hari dan pasaran Anda, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kedua nilai tersebut. Jumlah inilah yang disebut sebagai neptu weton Anda.
Misalnya, seseorang lahir pada hari Senin Wage.
Nilai Neptu Hari (Senin): 4
Nilai Neptu Pasaran (Wage): 4
Jumlah Neptu Weton = 4 + 4 = 8.
Jadi, weton orang tersebut adalah Senin Wage dengan neptu 8.
Perlu diingat bahwa ada berbagai macam sistem perhitungan dan interpretasi weton. Beberapa tradisi mungkin menggunakan hari dalam kalender Jawa (Senin Pon, Selasa Kliwon, dll.) sebagai acuan utama, sementara yang lain menggabungkan kalender Masehi dan Jawa seperti contoh di atas. Artikel ini menggunakan pendekatan gabungan yang umum dipraktikkan.
Setiap angka neptu weton memiliki interpretasinya sendiri. Angka neptu yang lebih tinggi umumnya diasosiasikan dengan energi yang lebih kuat, sementara angka yang lebih rendah memiliki karakteristik yang berbeda pula. Tentu saja, interpretasi ini harus dilihat secara holistik dan tidak menjadi satu-satunya penentu nasib.
Sebagai contoh, weton dengan neptu yang sama dapat memiliki karakter yang sedikit berbeda tergantung pada kombinasi hari dan pasarannya. Pemahaman mendalam mengenai lambang, unsur (seperti bumi, air, api, udara, kayu), dan prediksi peruntungan dari setiap kombinasi wetonlah yang menjadi inti dari hitungan weton hari.
Dalam masyarakat Jawa, hitungan weton hari masih sangat relevan, terutama saat menentukan hari baik untuk berbagai acara penting seperti pernikahan, membuka usaha, atau pindah rumah. Kepercayaan ini menunjukkan betapa dalamnya nilai tradisi ini tertanam dalam budaya.
Hitungan weton hari adalah sebuah warisan budaya yang kaya dan menawarkan perspektif unik untuk memahami diri sendiri dan interaksi dengan dunia sekitar. Dengan mengetahui weton Anda, Anda dapat memperoleh wawasan mengenai potensi diri, tantangan yang mungkin dihadapi, serta saran untuk menjalani kehidupan yang lebih harmonis dan penuh keberuntungan. Ingatlah bahwa ini adalah panduan, dan keputusan akhir serta usaha keras tetap menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan.