Dalam kebudayaan Jawa, hitungan weton menurut Primbon Jawa memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Weton, yang merupakan gabungan antara hari pasaran dan hari dalam kalender Masehi, dipercaya menyimpan berbagai rahasia mengenai karakter, nasib, jodoh, rezeki, hingga kecocokan dalam berumah tangga.
Primbon Jawa adalah kitab warisan leluhur yang berisi berbagai ramalan dan petunjuk kehidupan, salah satunya adalah ilmu tentang perhitungan weton. Konsep ini berakar dari kepercayaan masyarakat Jawa yang sangat dipengaruhi oleh astronomi, astrologi, dan nilai-nilai spiritual.
Setiap individu dilahirkan dengan weton yang unik. Weton dihitung berdasarkan dua komponen utama:
Setiap hari dan setiap pasaran memiliki nilai atau bobot angka tersendiri. Kombinasi angka-angka inilah yang kemudian diinterpretasikan untuk meramalkan berbagai hal tentang kehidupan seseorang.
Berikut adalah nilai angka yang umum digunakan dalam hitungan weton Primbon Jawa:
| Hari | Nilai Angka | Pasaran | Nilai Angka |
|---|---|---|---|
| Minggu | 5 | Kliwon | 8 |
| Senin | 4 | Legi | 5 |
| Selasa | 3 | Pahing | 9 |
| Rabu | 7 | Pon | 7 |
| Kamis | 8 | Wage | 4 |
| Jumat | 6 | ||
| Sabtu | 9 |
Menghitung weton sangatlah mudah. Anda hanya perlu mengetahui tanggal lahir seseorang. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan nilai angka dari hari kelahiran dan nilai angka dari pasaran kelahirannya. Hasil penjumlahan inilah yang kemudian diinterpretasikan lebih lanjut.
Contoh Perhitungan:
Misalnya seseorang lahir pada hari Senin Wage. Nilai hari Senin adalah 4. Nilai pasaran Wage adalah 4. Maka, total neptu wetonnya adalah 4 + 4 = 8.
Jika seseorang lahir pada hari Jumat Kliwon: Nilai hari Jumat adalah 6. Nilai pasaran Kliwon adalah 8. Maka, total neptu wetonnya adalah 6 + 8 = 14.
Setelah mendapatkan nilai neptu weton, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikannya. Interpretasi ini bisa sangat luas, mulai dari mengetahui sifat dasar seseorang, hingga memprediksi kecocokan dengan pasangan hidup.
Setiap kombinasi neptu weton dipercaya memiliki sifat dan watak yang berbeda. Misalnya, weton dengan neptu kecil seringkali digambarkan sebagai pribadi yang sederhana dan mudah bergaul, sementara weton dengan neptu besar mungkin memiliki karakter yang lebih kuat dan ambisius.
Dalam budaya Jawa, hitungan weton adalah salah satu metode paling populer untuk menentukan kecocokan antara calon pasangan. Pasangan yang dianggap cocok biasanya memiliki kombinasi neptu yang menghasilkan ramalan baik, seperti kelanggengan rumah tangga, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Metode umum untuk mencocokkan jodoh adalah dengan menjumlahkan neptu kedua belah pihak, lalu membaginya dengan angka 5. Sisa dari pembagian tersebut akan menentukan hasilnya. Sisa 1 (Gedong), 2 (Suka), dan 4 (Tawa) umumnya dianggap baik, sementara sisa 3 (Pancen) dan 0 (Sial) perlu diwaspadai.
Weton juga dapat memberikan gambaran mengenai potensi rezeki dan bidang usaha yang cocok bagi seseorang. Ada weton-weton tertentu yang diyakini lebih beruntung dalam hal finansial atau lebih cocok menjalani profesi tertentu.
Bagi masyarakat Jawa, weton juga digunakan untuk menentukan hari-hari baik untuk melakukan berbagai aktivitas penting, seperti pernikahan, pindah rumah, membuka usaha baru, atau hajatan lainnya. Hari baik ini dihitung berdasarkan siklus weton pribadi dan siklus weton umum.
Meskipun Primbon Jawa dan hitungan weton merupakan warisan budaya, penting untuk diingat bahwa ini adalah sebuah panduan dan bukan penentu mutlak takdir seseorang. Sifat, nasib, dan keberuntungan seseorang juga dipengaruhi oleh usaha, karakter, lingkungan, serta kehendak Tuhan.
Memahami hitungan weton dapat memberikan perspektif baru, membantu mengenali diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik, serta memberikan petunjuk dalam mengambil keputusan hidup. Namun, yang terpenting adalah menjalani hidup dengan penuh keyakinan, kerja keras, dan kebaikan.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai weton Anda atau orang terdekat, berbagai sumber dan kalkulator weton online dapat membantu memudahkan perhitungan dan interpretasinya. Gunakan pengetahuan ini sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.