Jenis Anggrek yang Menempel di Pohon (Epifit)

Ilustrasi Anggrek Menempel di Batang Pohon Akar Penyangga (Velamen)

Ilustrasi sederhana mengenai anggrek epifit yang menempel pada inangnya.

Anggrek adalah salah satu keluarga tumbuhan berbunga terbesar di dunia, dikenal karena keragaman bentuk dan warna bunganya yang memukau. Di habitat aslinya, terutama di hutan tropis, kita sering menjumpai anggrek yang tidak tumbuh di tanah, melainkan menempel erat pada batang atau dahan pohon. Jenis anggrek ini dikenal sebagai **anggrek epifit**.

Epifit berasal dari bahasa Yunani, 'epi' yang berarti di atas dan 'phyton' yang berarti tumbuhan. Ini berarti anggrek tersebut hidup menempel pada tumbuhan lain (inang) tanpa mengambil nutrisi darinya. Hubungan ini bersifat komensalisme; anggrek mendapatkan keuntungan berupa akses lebih baik terhadap sinar matahari dan sirkulasi udara yang lebih baik, sementara pohon inang tidak dirugikan secara signifikan.

Adaptasi Unik Anggrek Epifit

Untuk bertahan hidup tanpa kontak langsung dengan tanah, anggrek epifit telah mengembangkan serangkaian adaptasi luar biasa. Adaptasi paling penting adalah sistem perakaran udaranya. Akar anggrek epifit dilapisi oleh jaringan spons berwarna putih atau keperakan yang disebut **velamen**. Velamen berfungsi sebagai penyerap air dan nutrisi yang efisien dari hujan atau embun yang menempel di kulit pohon.

Selain velamen, banyak anggrek epifit juga memiliki batang semu atau umbi yang membengkak, dikenal sebagai **pseudobulb**. Struktur ini berfungsi sebagai cadangan makanan dan air, memungkinkan mereka bertahan selama periode kekeringan.

Jenis-Jenis Utama Anggrek yang Menempel di Pohon

Secara umum, anggrek epifit dapat dibagi berdasarkan morfologi pertumbuhannya, meskipun dalam praktiknya banyak persilangan dan variasi. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum ditemukan menempel di pohon:

1. Anggrek Bulan (Genus *Phalaenopsis*)

Dikenal luas sebagai tanaman hias, anggrek bulan alami banyak ditemukan menempel di dahan pohon yang teduh di hutan Asia Tenggara. Mereka memiliki daun berdaging yang tumbuh memanjang dari satu titik. Bunga mereka yang ikonik seringkali muncul dari batang di antara daun, membuat mereka terlihat seolah-olah "menggantung" dengan anggun di inangnya.

2. Anggrek Vanda (Genus *Vanda*)

Anggrek Vanda adalah contoh klasik anggrek epifit yang akarnya menggantung bebas di udara (disebut juga anggrek akar udara atau aeroanggrek). Di alam liar, mereka menyukai tempat dengan cahaya yang lebih terang, seringkali menempel di bagian atas dahan pohon yang lebih tinggi. Akar Vanda yang tebal dan berwarna keperakan sangat efektif dalam menyerap kelembapan atmosfer secara cepat.

3. Anggrek Cattleya (Genus *Cattleya*)

Sering dijuluki "Ratu Anggrek" karena keindahan dan ukuran bunganya yang besar, banyak spesies Cattleya adalah epifit sejati. Mereka memiliki pseudobulb yang jelas untuk penyimpanan. Ketika menempel di pohon, mereka cenderung menempel pada celah-celah kulit kayu atau cabang yang menyebar, memanfaatkan permukaan yang kasar untuk jangkar akar mereka.

4. Anggrek Dendrobium

Genus Dendrobium adalah salah satu genus anggrek terbesar dan sangat beragam, mencakup banyak spesies epifit. Cara menempelnya bervariasi; beberapa tumbuh menjuntai, sementara yang lain tumbuh lebih rapat mengikuti bentuk dahan inang. Pseudobulb mereka bisa berbentuk ramping seperti pensil hingga tebal seperti bawang.

5. Anggrek Rak Orkid (Genus *Dendrochilum*)

Anggrek ini sering disebut anggrek untaian mutiara karena deretan bunganya yang kecil-kecil dan rapat seperti kalung. Mereka umumnya tumbuh menempel pada batang pohon di lingkungan hutan yang lembap dan teduh. Pertumbuhan mereka cenderung kompak, menempel erat pada substrat kulit kayu.

Peran dan Pelestarian

Kehadiran anggrek epifit dalam ekosistem hutan sangat penting. Mereka seringkali menjadi penanda kesehatan hutan, karena mereka sensitif terhadap perubahan kelembaban dan polusi udara. Selain itu, mereka menyediakan habitat mikro bagi serangga dan organisme kecil lainnya.

Meskipun indah, anggrek epifit menghadapi ancaman serius dari deforestasi dan koleksi liar. Penting bagi para penggemar tanaman untuk selalu memastikan bahwa anggrek yang mereka peroleh berasal dari sumber budidaya yang sah, bukan hasil perburuan dari hutan. Menanam anggrek epifit di pot dengan media tanam khusus (serpihan kayu, pakis, atau arang) yang meniru lingkungan pohon inang adalah cara terbaik untuk mengapresiasi keajaiban tumbuhan yang menempel di alam ini.

Memahami bagaimana anggrek ini menempel—bagaimana akar mereka menembus udara, bagaimana velamen menangkap air—memberikan kita wawasan mendalam tentang kecerdasan evolusi di dunia botani. Mereka adalah master penyesuaian, menghiasi kanopi hutan dengan keindahan yang tak tertandingi.

🏠 Homepage