Jumlah Ayat dalam Al-Qur'an: Sebuah Kepastian Numerik

Simbol Kitab Suci dan Angka Representasi visual dari kesucian Al-Qur'an dengan fokus pada angka 6666. 6666

Pertanyaan mengenai jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah sebuah topik yang sering muncul dalam kajian keislaman dasar. Sebagai teks suci utama umat Islam, kemurnian dan struktur Al-Qur'an dijaga ketat oleh tradisi dan ilmu riwayat. Meskipun terdapat variasi minor dalam penomoran akhir ayat (yang seringkali disebabkan oleh perbedaan mazhab penghitungan), konsensus umum dan yang paling banyak dipegang oleh ulama adalah angka final yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Menurut mayoritas ulama dari berbagai mazhab Qira'at (termasuk Kufah, Basra, Mekkah, dan Madinah), jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah 6.236 ayat jika tidak menghitung basmalah (Bismillahirrahmannirrahim) yang berada di awal setiap surah (kecuali Surah At-Taubah) sebagai ayat terpisah. Namun, ketika basmalah yang terletak di awal 28 surah (kecuali At-Taubah) dihitung sebagai bagian dari ayat pertama surah tersebut, angka yang sering disebut dan menjadi acuan utama adalah 6.666 ayat.

Perbedaan dalam Penghitungan Ayat

Perbedaan angka ini muncul karena adanya perbedaan metodologi penghitungan yang dilakukan oleh para ahli qira'at dan ulama di berbagai pusat keilmuan Islam di masa lalu. Tiga pandangan utama mengenai jumlah ayat adalah:

  1. Pandangan Kufah (Abu Hanifah): Pandangan ini umumnya menyetujui angka 6.236 ayat jika basmalah tidak dihitung secara eksplisit sebagai ayat terpisah.
  2. Pandangan Madinah (Nafi'): Ulama Madinah cenderung menghitung total ayat sebanyak 6.214 ayat. Perbedaan ini terlihat pada beberapa surah tertentu.
  3. Pandangan Mekkah (Ibnu Katsir): Ulama Mekkah memiliki hitungan yang mendekati pandangan Kufah, yaitu 6.220 ayat.

Meski ada perbedaan angka spesifik antara 6.214 hingga 6.236 jika tidak menghitung basmalah, angka 6.666 lah yang paling populer di masyarakat awam karena dianggap mencakup penghitungan semua basmalah di awal surah sebagai ayat yang berdiri sendiri. Penting untuk dipahami bahwa perbedaan ini hanya terletak pada titik penanda akhir ayat (waqaf) dan tidak memengaruhi teks, makna, atau urutan surah dan kata dalam Al-Qur'an itu sendiri. Isi Al-Qur'an tetap utuh dan terjaga keasliannya sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Keutuhan Teks dan Struktur Surah

Al-Qur'an terdiri dari 114 surah. Struktur ini bersifat tetap dan disepakati oleh seluruh umat Islam. Surah terpanjang adalah Al-Baqarah, dan surah terpendek adalah Al-Kautsar. Setiap surah, kecuali Surah At-Taubah, dimulai dengan lafadz "Bismillahirrahmanirrahim" (Basmalah). Basmalah ini memiliki peran penting dalam ibadah, meskipun statusnya sebagai ayat yang terpisah dari surah pembukanya masih menjadi titik perbedaan metodologis antar mazhab.

Para ulama yang menetapkan angka 6.236 atau angka yang serupa, umumnya berpegang pada penghitungan yang ketat berdasarkan riwayat otentik mengenai penandaan ayat saat wahyu diturunkan. Misalnya, ada ayat yang relatif pendek (seperti di akhir Surah Al-Kautsar) dan ayat yang sangat panjang (seperti Ayat Al-Baqarah ayat 282). Konsistensi dalam pembagian ini, meskipun berbeda dalam penomoran total, menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang terstruktur dengan presisi tinggi.

Kesimpulannya, ketika seseorang bertanya, "jumlah ayat dalam Al-Qur'an adalah?", jawaban yang paling umum dan diterima secara luas adalah 6.666 ayat (dengan asumsi basmalah dihitung sebagai ayat), meskipun angka yang lebih rinci dan disepakati berdasarkan penghitungan riwayat adalah sekitar 6.236 ayat tanpa menghitung basmalah yang terpisah. Yang terpenting dari angka ini adalah keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang sempurna dan lengkap, terlepas dari variasi penomoran di titik-titik akhir ayat.

🏠 Homepage