Misteri Angka: Jumlah Ayat Al-Qur'an Menurut Berbagai Pendapat

Pertanyaan mengenai jumlah ayat dalam Al-Qur'an menurut berbagai mazhab dan ulama adalah salah satu topik yang sering menimbulkan perdebatan historis di kalangan umat Islam. Meskipun Al-Qur'an adalah satu kesatuan wahyu ilahi yang otentik, perbedaan dalam penghitungan akhir ayat terjadi karena perbedaan metodologi penentuan titik akhir setiap ayat, bukan karena adanya perbedaan teks aslinya.

Secara umum, Al-Qur'an terdiri dari 114 surat. Namun, ketika kita berbicara tentang jumlah total ayat, angkanya bervariasi, meskipun perbedaan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan total keseluruhan ayat. Variasi ini muncul terutama karena adanya perbedaan dalam menentukan apakah lafal basmalah (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) di awal setiap surat (kecuali surat At-Taubah) dihitung sebagai bagian dari ayat pertama surat tersebut ataukah hanya sebagai pemisah antar surat.

QS

Ilustrasi simbol penanda ayat dalam Mushaf Al-Qur'an.

Perbedaan Utama dalam Penghitungan Ayat

Perbedaan pandangan mengenai jumlah ayat dalam Al-Qur'an menurut ulama berpusat pada beberapa madrasah (sekolah/tradisi penghitungan) utama:

1. Pendapat Madinah (Madinah An-Nabawiyah)

Menurut tradisi Madinah, jumlah ayat Al-Qur'an adalah yang paling sedikit. Mereka meyakini bahwa Basmalah di awal surat (kecuali At-Taubah) tidak dihitung sebagai ayat. Dalam hitungan ini, total ayat yang diyakini adalah sekitar 6.214 ayat.

2. Pendapat Kufah (Kufah)

Tradisi Kufah, yang seringkali dianggap sebagai standar yang paling umum digunakan oleh banyak penerbitan Mushaf modern di banyak belahan dunia, memiliki jumlah ayat yang lebih banyak. Dalam pandangan ini, Basmalah di awal surat dianggap sebagai ayat yang berdiri sendiri (kecuali At-Taubah). Jumlah ayat menurut Kufah adalah 6.236 ayat.

3. Pendapat Makkah (Makkah)

Ulama dari Makkah memiliki pandangan yang berbeda lagi. Mereka sepakat dengan Madinah bahwa Basmalah di awal surat tidak dihitung. Namun, mereka memiliki interpretasi berbeda mengenai pemisahan ayat di beberapa tempat lain, menghasilkan total sekitar 6.210 ayat (beberapa sumber menyebut 6.213).

4. Pendapat Syam (Damaskus/Syam)

Tradisi Syam (Suriah) cenderung mendekati hitungan Madinah. Mereka juga tidak menghitung Basmalah sebagai ayat, dan total ayatnya umumnya diterima sebagai 6.226 ayat.

Mengapa Terjadi Perbedaan Dalam Menentukan Jumlah Ayat Dalam Alquran?

Fokus utama perbedaan ini terletak pada penentuan batas akhir ayat (waqaf/berhenti). Dalam bahasa Arab, penentuan ayat seringkali bergantung pada pemahaman makna dan konteks tata bahasa, bukan sekadar tanda baca modern. Beberapa hal yang menjadi titik perbedaan meliputi:

Konsensus dan Kesimpulan Praktis

Meskipun terdapat variasi angka, penting untuk ditekankan bahwa perbedaan ini tidak memengaruhi keaslian, makna, maupun substansi ajaran Al-Qur'an. Semua riwayat tersebut berasal dari para sahabat Nabi Muhammad SAW dan tabi'in yang merupakan ahli dalam bacaan Al-Qur'an (Qiraat) dan sanad periwayatan yang sahih.

Saat ini, angka yang paling populer dan banyak digunakan dalam Mushaf standar global adalah hasil dari tradisi Kufah, yaitu 6.236 ayat. Angka ini diperoleh setelah memasukkan Basmalah di awal 113 surat dan menghitungnya sebagai satu ayat utuh.

Kesimpulannya, ketika mencari informasi mengenai jumlah ayat dalam Al-Qur'an menurut sumber yang berbeda, kita sedang menelusuri variasi metodologi penghitungan yang sah berdasarkan tradisi periwayatan yang berbeda pula. Yang terpenting bagi seorang Muslim adalah memegang teguh bahwa teks Al-Qur'an sebagaimana yang kita baca saat ini adalah wahyu yang terjaga keotentikannya dari Allah SWT.

🏠 Homepage