Simbolisasi Wahyu Pertama
Surah Al-Alaq (الْعَلَق) adalah salah satu surat terpenting dalam sejarah Islam. Surat ini menduduki urutan ke-96 dalam susunan mushaf Al-Qur'an dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah (diturunkan di Mekkah). Keistimewaan utama surat ini terletak pada posisinya sebagai **wahyu pertama yang diturunkan** kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril di Gua Hira.
Pertanyaan mengenai berapa jumlah ayat dari surah Al Alaq ada seringkali muncul di kalangan pelajar agama, peneliti, maupun masyarakat umum yang ingin mendalami struktur Al-Qur'an. Jawaban yang pasti dan disepakati oleh mayoritas ulama tafsir adalah bahwa Surah Al-Alaq terdiri dari **lima belas (15) ayat**.
Jumlah Ayat Surah Al-Alaq: 15 AyatMeskipun hanya terdiri dari lima belas ayat, Surah Al-Alaq mengandung pesan teologis, edukatif, dan sosial yang sangat mendalam. Keunikan surat ini terlihat dari pembagian ayatnya; lima ayat pertama adalah wahyu perdana, sedangkan sepuluh ayat berikutnya melengkapi keseluruhan surat tersebut.
Lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq (ayat 1 sampai 5) merupakan wahyu yang pertama kali diterima Nabi Muhammad SAW. Ayat-ayat ini menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, membaca, dan berpikir.
Fokus pada perintah "Iqra" (Bacalah) ini menegaskan fondasi peradaban Islam yang dibangun di atas pengetahuan, bukan kekerasan atau kekuasaan materi semata.
Setelah lima ayat pembuka yang monumental tersebut, sepuluh ayat berikutnya (ayat 6 hingga 15) melengkapi total jumlah ayat dari surah Al Alaq ada menjadi lima belas. Bagian kedua surat ini beralih fokus kepada peringatan keras terhadap sikap kufur dan penolakan terhadap ajaran tauhid yang dibawa Nabi.
Ayat-ayat ini secara spesifik menyoroti bahaya kesombongan dan melampaui batas (transgresi). Allah SWT mengingatkan bahwa kekayaan atau kekuasaan yang dimiliki manusia hanyalah sementara, dan pada akhirnya mereka akan kembali kepada-Nya. Ayat-ayat ini merupakan teguran langsung bagi Abu Jahal dan kaum Quraisy yang menentang keras dakwah Rasulullah SAW saat itu.
Walaupun konsensus ulama menetapkan 15 ayat, perlu dicatat bahwa terdapat beberapa perbedaan pendapat minoritas (khilafiyah) mengenai titik awal dan akhir ayat dalam beberapa surat, termasuk Al-Alaq. Perbedaan ini biasanya timbul karena perbedaan metode penghitungan (jumlah waqaf atau tempat berhenti) yang digunakan oleh berbagai sekolah Qira'at (cara membaca Al-Qur'an).
Beberapa riwayat menyebutkan hitungan yang sedikit berbeda, namun, pandangan yang paling kuat dan dipegang oleh mayoritas ahli tafsir—seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan ulama-ulama kontemporer—adalah bahwa jumlah ayat dari surah Al Alaq ada tepat 15 ayat. Dalam standar penulisan mushaf Utsmani yang digunakan secara universal saat ini, surat ini dicetak dengan batas 15 ayat.
Sebagai penutup, informasi krusial yang perlu diingat adalah: Surah Al-Alaq, surat yang membuka gerbang risalah kenabian dengan perintah pertama "Iqra", terdiri dari lima belas ayat. Memahami struktur ini membantu kita menghargai urutan pewahyuan dan kedalaman pesan yang terkandung dalam wahyu pertama tersebut, yang mana intinya adalah perintah untuk belajar, membaca, dan bersyukur kepada Sang Pencipta yang Maha Mengajar.