Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Kalimantan Selatan, memegang peranan krusial dalam pengembangan sumber daya manusia daerah. Bagi calon mahasiswa, orang tua, atau bahkan mitra akademik, memahami struktur kelembagaan, khususnya jumlah fakultas ULM, adalah langkah awal yang fundamental. Jumlah fakultas tidak hanya mencerminkan cakupan disiplin ilmu yang ditawarkan, tetapi juga menunjukkan kedewasaan institusi dalam mengelola spektrum akademik yang luas.
Struktur fakultas sering kali menjadi indikator fokus penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi prioritas universitas. Setiap fakultas bertindak sebagai unit otonom namun terintegrasi di bawah payung Rektorat, bertanggung jawab langsung atas mutu pendidikan di bidang keilmuan spesifiknya. Oleh karena itu, mengetahui secara pasti berapa total fakultas yang ada memungkinkan pemetaan program studi yang lebih akurat sebelum mengambil keputusan pendaftaran.
Secara historis, ULM telah mengalami perkembangan signifikan dalam penambahan dan pembaruan fakultas seiring tuntutan zaman. Saat ini, konfigurasi jumlah fakultas ULM terdiri dari beberapa unit utama yang mencakup bidang ilmu eksakta, sosial humaniora, kesehatan, hingga teknik. Struktur ini memastikan ULM mampu melayani kebutuhan pendidikan tinggi yang beragam di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.
Meskipun detail nomenklatur dapat sedikit berubah seiring restrukturisasi internal, beberapa fakultas kunci yang selalu menjadi tulang punggung universitas meliputi:
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi konsolidasi dan pengembangan program studi baru yang mungkin berujung pada pembentukan fakultas atau sekolah baru yang belum terintegrasi sepenuhnya dalam struktur lama. Oleh karena itu, angka pastinya perlu selalu dikonfirmasi pada laman resmi ULM.
Setiap fakultas di ULM didorong untuk memiliki keunikan regional yang relevan. Misalnya, Fakultas Kehutanan dan Pertanian memiliki peran vital mengingat Kalimantan merupakan lumbung sumber daya alam. Ketika kita berbicara mengenai jumlah fakultas ULM, kita sebenarnya berbicara mengenai agregat kekuatan keilmuan yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah-masalah spesifik di Kalimantan Selatan, seperti pengelolaan lingkungan, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas pendidikan lokal.
Sebagai contoh, Fakultas Teknik sering menjadi motor penggerak inovasi terkait pembangunan bendungan atau infrastruktur berbasis riset lokal, sementara FKIP fokus pada peningkatan kualitas guru di daerah terpencil. Kompleksitas dan variasi dari seluruh fakultas inilah yang menjadikan ULM institusi yang holistik.
Saat ini, ULM terus berupaya meningkatkan jumlah dan kualitas fakultasnya, seringkali melalui penggabungan program studi di bawah naungan dekanat yang lebih besar, atau melalui peningkatan status lembaga penelitian menjadi sebuah fakultas penuh. Perkembangan ini memastikan bahwa lulusan ULM selalu relevan dengan dinamika pasar kerja nasional dan internasional.
Universitas negeri di Indonesia, termasuk ULM, secara berkala meninjau kebutuhan untuk membuka fakultas baru demi memenuhi permintaan pendidikan spesialis. Jika terjadi penambahan, biasanya didahului dengan evaluasi mendalam mengenai ketersediaan sumber daya dosen berkualifikasi Doktor, fasilitas laboratorium yang memadai, dan prospek serapan lulusan di lapangan kerja. Informasi terbaru mengenai total jumlah fakultas ULM yang definitif selalu tersedia dalam struktur organisasi terbaru yang dipublikasikan oleh Rektorat.
Bagi masyarakat yang ingin mendalami studi spesifik, memahami jumlah fakultas membantu dalam navigasi ke Sekolah Pascasarjana, yang meskipun bukan fakultas, namun merupakan unit akademik penting yang menaungi studi tingkat lanjut di berbagai disiplin ilmu yang tersebar di seluruh fakultas tersebut. Intinya, diversitas fakultas yang dimiliki ULM mencerminkan komitmennya untuk menjadi pusat unggulan di Kalimantan.