Pertanyaan mengenai jumlah negara dalam dunia seringkali terdengar sederhana, namun jawabannya ternyata jauh lebih kompleks daripada sekadar satu angka definitif. Kerumitan ini muncul karena tidak ada satu badan tunggal yang secara universal diakui yang memiliki otoritas penuh untuk mendaftarkan setiap "negara" di planet ini. Definisi kedaulatan, pengakuan internasional, dan status politik memainkan peran krusial dalam menentukan hitungan akhir.
Definisi Negara dan Kedaulatan
Secara umum, sebuah entitas dianggap sebagai negara jika memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Konvensi Montevideo (1933). Kriteria ini meliputi: (1) populasi permanen, (2) wilayah terdefinisi, (3) pemerintahan yang efektif, dan (4) kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara lain (kedaulatan). Namun, aspek paling problematis adalah poin keempat: pengakuan internasional.
Ketika kita mencari jumlah negara dalam dunia, hampir semua referensi akan merujuk pada negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB adalah forum internasional terbesar yang memberikan legitimasi paling luas. Saat ini, terdapat 193 negara anggota penuh di PBB. Selain itu, terdapat dua negara pengamat permanen, yaitu Vatikan (Holy See) dan Negara Palestina. Jika kita menghitung berdasarkan keanggotaan PBB dan status pengamat, angka tersebut menjadi 195.
Ilustrasi: Pengakuan dan Batasan Kedaulatan
Melampaui Batas PBB: Wilayah yang Diperdebatkan
Angka 195 (193 anggota PBB + 2 pengamat) adalah jawaban yang paling sering diterima, namun statistik ini menjadi kurang akurat ketika kita memasukkan wilayah yang mendeklarasikan kemerdekaan namun tidak mendapatkan pengakuan luas. Jika kita memasukkan entitas yang secara de facto berfungsi sebagai negara independen, jumlah negara dalam dunia bisa bertambah.
Contoh paling menonjol adalah Taiwan (Republik Tiongkok). Meskipun memiliki pemerintahan yang berfungsi penuh dan diakui oleh sejumlah kecil negara, ia tidak menjadi anggota PBB karena tekanan politik dari Republik Rakyat Tiongkok. Kemudian ada Kosovo, yang diakui oleh lebih dari seratus negara anggota PBB, namun belum menjadi anggota penuh. Ada juga entitas lain seperti Abkhazia, Ossetia Selatan, Siprus Utara, dan Sahara Barat.
Jika kita memasukkan semua wilayah yang mendeklarasikan kemerdekaan dan telah mencapai tingkat kedaulatan de facto (penguasaan wilayah dan pemerintahan yang stabil) terlepas dari pengakuan PBB, hitungannya bisa mencapai sekitar 201 hingga 207. Ini menunjukkan bahwa menghitung jumlah negara dalam dunia sangat bergantung pada perspektif politik yang digunakanāapakah kita menggunakan standar pengakuan internasional (PBB) atau standar kedaulatan fungsional (Montevideo).
Daftar Negara Berdasarkan Pengakuan Utama
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah pemecahan berdasarkan standar umum:
- Anggota PBB Penuh: 193 negara. Ini adalah kelompok yang paling diakui secara global.
- Negara Pengamat PBB: 2 entitas (Vatikan dan Palestina). Total 195.
- Negara yang Diakui oleh Sebagian Besar Anggota PBB: Jika kita menambahkan Taiwan dan Kosovo, angka ini bertambah menjadi 197.
- Negara Secara Faktual (De Facto): Jika memasukkan semua wilayah yang mengklaim kemerdekaan dan beroperasi mandiri (walaupun pengakuan internasionalnya minim), angkanya bisa mencapai 206 atau lebih.
Oleh karena itu, dalam konteks akademis dan diplomatik formal, jawaban yang paling aman untuk jumlah negara dalam dunia adalah 195. Namun, penting untuk selalu mencatat bahwa politik internasional dan masalah sengketa wilayah terus mengubah lanskap ini.
Peran Badan Internasional Lainnya
Selain PBB, badan-badan lain juga memiliki daftar negara anggotanya sendiri yang bisa berbeda. Sebagai contoh, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengakui lebih dari 200 Komite Olimpiade Nasional (NOCs) karena mereka menyertakan wilayah yang bukan negara berdaulat penuh, seperti Puerto Riko dan Hong Kong. Demikian pula, FIFA (badan sepak bola dunia) mengakui 211 asosiasi anggota, jauh melebihi jumlah negara anggota PBB.
Kesimpulannya, meski perhitungan dasar mengarah pada angka sekitar 195, pemahaman mendalam tentang geopolitik mengharuskan kita untuk menyadari bahwa jumlah negara dalam dunia adalah angka yang dinamis dan tergantung pada kriteria apa yang kita gunakan untuk mendefinisikan 'negara' itu sendiri. Kedaulatan adalah konsep yang terus dinegosiasikan di panggung global.