Menentukan secara pasti jumlah penduduk Indonesia di India merupakan tantangan tersendiri bagi lembaga manapun, baik pemerintah Indonesia maupun India. Ini disebabkan oleh beragamnya status kehadiran Warga Negara Indonesia (WNI) di negara tersebut. Populasi ini mencakup mereka yang menetap permanen, bekerja, menempuh pendidikan tinggi, hingga mereka yang datang dalam misi diplomatik atau bisnis jangka pendek.
India, dengan hubungannya yang luas dalam bidang pendidikan (terutama kedokteran dan teknik), perdagangan, serta investasi, secara alami menarik sejumlah diaspora Indonesia. Data yang akurat sangat krusial untuk layanan kekonsuleran, perencanaan bantuan darurat, dan penguatan hubungan bilateral kedua negara. Sayangnya, tidak ada sensus bilateral yang secara rutin merilis angka spesifik ini.
Visualisasi hubungan migrasi antara Indonesia dan India.
Secara umum, jumlah WNI yang terdaftar di kedutaan besar atau konsulat seringkali menjadi titik awal perkiraan. Namun, angka ini hanya mencakup mereka yang proaktif mendaftarkan diri, yang biasanya didominasi oleh pelajar dan staf diplomatik. Berdasarkan data tidak resmi dari komunitas diaspora dan laporan konsuler dari beberapa tahun terakhir, estimasi jumlah WNI yang tinggal di India, baik jangka panjang maupun jangka pendek yang signifikan, berkisar pada beberapa ratus hingga mungkin mencapai sedikit lebih dari seribu orang pada waktu tertentu.
Sektor pendidikan tinggi menjadi penyumbang terbesar populasi pelajar Indonesia di India. Kota-kota seperti New Delhi, Mumbai, Chennai, dan beberapa kota tujuan studi lainnya menampung mayoritas mahasiswa Indonesia. Mereka datang melalui berbagai skema beasiswa pemerintah maupun swadana. Keberadaan mereka relatif lebih mudah dipantau dibandingkan pekerja profesional atau keluarga yang menetap tanpa afiliasi institusional formal.
Komunitas Indonesia di India cenderung terfragmentasi sesuai dengan lokasi geografis dan tujuan kedatangan. Komunitas pelajar sering kali membentuk organisasi ikatan mahasiswa Indonesia (PPI) yang menjadi penghubung utama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi.
Perdagangan dan investasi juga memainkan peran. Meskipun perdagangan bilateral kedua negara terus meningkat, jumlah ekspatriat yang dikirim perusahaan Indonesia untuk mengelola operasi di India masih tergolong moderat dibandingkan negara tujuan migrasi lain di Asia Tenggara atau Asia Timur.
Mencari angka pasti mengenai jumlah penduduk Indonesia di India memerlukan akses ke data sensus India yang mungkin mengkategorikan penduduk berdasarkan kewarganegaraan, namun data tersebut jarang dipublikasikan secara detail untuk tujuan akademis atau publik umum. Oleh karena itu, data resmi dari Kementerian Luar Negeri RI atau KBRI yang merujuk pada jumlah pemegang paspor yang terdaftar tetap menjadi sumber informasi primer, meskipun tidak mencakup seluruh populasi yang sebenarnya berada di sana. Tren menunjukkan bahwa mobilitas antar kedua negara ini akan terus meningkat seiring dengan menguatnya hubungan strategis kedua negara demokrasi terbesar di Asia.