Memahami dinamika demografi suatu wilayah merupakan kunci dalam perencanaan pembangunan daerah. Kalimantan Selatan, dengan kekayaan sumber daya alam dan posisi strategisnya di Pulau Borneo, terus mengalami pertumbuhan populasi yang signifikan. Data dan proyeksi mengenai jumlah penduduk menjadi indikator penting bagi pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumber daya untuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
Meskipun angka pasti dapat bervariasi tergantung pada metodologi sensus atau proyeksi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), tren menunjukkan adanya peningkatan berkelanjutan. Proyeksi terbaru mengindikasikan bahwa jumlah penduduk di provinsi yang dikenal dengan sebutan "Banua" ini telah melampaui batas tertentu. Angka ini bukan sekadar statistik mentah, melainkan cerminan dari mobilitas penduduk, tingkat kelahiran, dan harapan hidup masyarakat setempat.
Perkiraan Angka Penduduk:
Angka penduduk Kalimantan Selatan sangat dipengaruhi oleh urbanisasi, khususnya di kawasan metropolitan seperti Banjarmasin dan Banjarbaru. Kota-kota ini menjadi pusat kegiatan ekonomi yang menarik migrasi dari kabupaten/kota lain di Kalimantan maupun dari luar pulau. Pertumbuhan yang cepat ini membawa tantangan tersendiri terkait penyediaan layanan publik yang memadai.
Kenaikan jumlah penduduk selalu berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas dasar. Di sektor pendidikan, misalnya, diperlukan pembangunan sekolah baru atau penambahan ruang kelas untuk menampung lonjakan siswa. Demikian pula di sektor kesehatan, ketersediaan rumah sakit, puskesmas, dan tenaga medis harus terus ditingkatkan agar kualitas layanan tetap terjaga.
Secara makroekonomi, jumlah penduduk yang besar dapat menjadi bonus demografi jika sebagian besar penduduk berada dalam usia produktif. Namun, ini mensyaratkan adanya penciptaan lapangan kerja yang selaras dengan pertumbuhan angkatan kerja. Pemerintah daerah perlu fokus pada pengembangan sektor industri non-pertambangan, seperti pertanian modern, perikanan, dan pengembangan ekonomi kreatif, guna menyerap tenaga kerja yang terus bertambah.
Selain itu, pengelolaan sumber daya alam juga menjadi isu krusial. Peningkatan populasi seringkali berdampak pada peningkatan jejak ekologis. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan menjadi prioritas utama agar pertumbuhan populasi tidak mengorbankan kelestarian alam Kalimantan Selatan. Studi mendalam mengenai distribusi spasial penduduk akan membantu dalam menentukan lokasi prioritas pembangunan infrastruktur di masa depan.