Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, selalu menjadi subjek menarik ketika membicarakan jumlah pulaunya. Pertanyaan "berapa jumlah pulau di Indonesia terkini?" sering kali memunculkan jawaban yang bervariasi, bergantung pada metodologi penghitungan dan sumber data yang digunakan. Secara historis, angka ini telah mengalami revisi seiring dengan kemajuan teknologi pemetaan dan penetapan batas wilayah oleh pemerintah.
Pada dasarnya, Indonesia adalah sebuah mosaik geografis yang terdiri dari ribuan daratan yang tersebar di antara dua benua dan dua samudra. Keindahan dan keanekaragaman hayati yang melekat pada setiap pulau inilah yang menjadikan Nusantara begitu unik.
Menurut data resmi dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang diperbarui secara berkala, jumlah pulau di Indonesia saat ini berada di kisaran 17.000-an. Angka yang paling sering dirujuk dan diakui secara internasional, yang merupakan hasil perhitungan hingga periode tertentu, adalah 17.504 pulau. Angka ini dihasilkan melalui proses verifikasi dan penamaan pulau-pulau kecil yang sebelumnya belum terdata secara resmi dalam basis data pemerintah.
Penting untuk dicatat bahwa angka ini bukanlah angka statis. Pulau dapat muncul karena sedimentasi atau terpecah akibat erosi. Sebaliknya, pulau kecil mungkin tenggelam atau menyatu karena perubahan garis pantai. Oleh karena itu, BIG secara rutin melakukan pemutakhiran data melalui pemetaan satelit dan survei lapangan.
Penghitungan ini meliputi pulau yang memiliki nama dan pulau yang belum bernama (pulau tidak bernama). Pulau yang belum bernama ini adalah pulau-pulau kecil yang vital bagi batas terluar wilayah kedaulatan Indonesia.
Dinamika geografis merupakan alasan utama mengapa jumlah pulau di Indonesia tidak pernah benar-benar tetap. Proses geologi seperti tektonik lempeng, aktivitas vulkanik, dan pengaruh oseanografi berperan besar dalam pembentukan dan perubahan bentang alam kepulauan ini. Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang mendorong proses pembentukan pulau-pulau baru (vulcanism) maupun perubahan bentuk pulau yang sudah ada.
Dari total ribuan pulau tersebut, hanya sekitar 6.000-an yang teridentifikasi dihuni secara permanen. Sisa lainnya adalah pulau-pulau kecil, tidak berpenghuni, atau pulau gosong (sandbar) yang hanya muncul saat air laut surut tertentu.
Jumlah pulau yang banyak ini membawa konsekuensi besar dalam berbagai aspek. Dalam konteks kedaulatan dan hukum internasional, setiap pulau yang diakui secara resmi menambah luas wilayah perairan teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Oleh karena itu, proses identifikasi, penamaan, dan pendataan pulau (termasuk pulau terluar) menjadi isu strategis nasional yang dijaga ketat oleh instansi terkait.
Secara ekologis, keberagaman pulau ini menciptakan hotspot keanekaragaman hayati yang tak tertandingi, mulai dari flora endemik di Wallacea hingga fauna unik di Papua. Setiap pulau, besar atau kecil, memiliki peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem maritim Indonesia. Memahami jumlahnya yang terkini adalah langkah awal untuk mengelola dan melestarikan warisan alam ini.