Al-Qur'anul Karim, kitab suci umat Islam, adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Selain kandungan ajaran dan hukum di dalamnya, struktur fisik kitab suci ini juga memiliki ketetapan yang telah dijaga keotentikannya sejak masa penurunan. Salah satu aspek fundamental dari struktur ini adalah jumlah surat (bab) dan ayat (tanda atau keajaiban) yang menyusun keseluruhan teks suci tersebut.
Ilustrasi visual struktur pembagian teks suci.
Jumlah Total Surat dalam Al-Qur'an
Umat Islam sepakat bahwa Al-Qur'an terdiri dari **114 surat**. Jumlah ini adalah ketetapan yang telah diwariskan secara mutawatir melalui hafalan dan penulisan mushaf sejak masa sahabat Nabi SAW. Surat-surat ini bervariasi panjangnya, mulai dari surat terpanjang, Al-Baqarah, hingga surat terpendek, Al-Kautsar.
Pembagian surat ini sangat penting dalam studi tafsir dan sejarah Islam. Surat Makkiyah umumnya menekankan pada konsep tauhid, akidah, hari akhir, dan penggambaran kekuasaan Allah, sementara surat Madaniyah lebih banyak membahas tentang hukum perdata, pidana, tata kelola masyarakat, dan peperangan. Meskipun jumlahnya tetap 114, pemahaman kontekstualitas turunnya surat membantu menafsirkan ayat-ayat dengan lebih mendalam.
Perbedaan Penghitungan Jumlah Ayat
Sementara jumlah surat bersifat pasti (114), pembahasan mengenai **jumlah total ayat** dalam Al-Qur'an seringkali memunculkan perbedaan pendapat di antara para ulama qiraat (ilmu bacaan Al-Qur'an) dan ahli tafsir. Perbedaan ini bukan terletak pada keberadaan ayat, melainkan pada cara mereka menghitung dan menandai akhir dari suatu ayat.
Secara umum, terdapat beberapa riwayat utama mengenai jumlah ayat:
- Pendapat Kufah (Abu Abdurrahman As-Sulami): Pendapat ini menyatakan bahwa jumlah ayat adalah **6.236 ayat**. Ini adalah salah satu hitungan yang paling sering digunakan dan diakui oleh banyak pihak.
- Pendapat Madinah (Abu Ja'far Yazid bin Al-Qa'qa'): Riwayat ini menyebutkan jumlah ayat sebanyak **6.214 ayat**.
- Pendapat Makkah (‘Atho’ bin Yasar): Riwayat ini cenderung pada **6.220 ayat**.
- Pendapat Syam (Khalaf): Riwayat ini mencatat jumlah ayat sebanyak **6.257 ayat**.
Perbedaan dalam penomoran ayat seringkali muncul pada bagian-bagian tertentu, terutama pada awal surat yang diawali dengan Basmalah (Bismillāhirraḥmānirraḥīm). Beberapa riwayat memasukkan Basmalah sebagai ayat pertama dari surat tersebut (kecuali Surat At-Taubah), sementara yang lain tidak menghitungnya sebagai ayat terpisah, melainkan sebagai pemisah antar surat.
Konsensus Terhadap Jumlah Ayat (6.666 dan 6.236)
Meskipun terdapat perbedaan riwayat, angka **6.236 ayat** sering dijadikan standar utama dalam mushaf-mushaf kontemporer yang beredar luas di dunia Islam, berdasarkan metodologi perhitungan yang berasal dari ulama Kufah. Angka ini merujuk pada ayat-ayat yang telah disepakati penandaannya.
Namun, ada pula penyebutan angka **6.666 ayat**. Angka ini timbul dari penjumlahan ayat-ayat yang dihitung secara terpisah (termasuk Basmalah di awal setiap surat kecuali At-Taubah) dengan penambahan huruf-huruf terpisah (Muqaththa'at) di awal beberapa surat seperti Alif, Lâm, Mîm, Yâ, Sîn, dan lainnya, yang secara teknis bukan ayat tersendiri namun menjadi penanda pembacaan. Dalam konteks perhitungan ayat Al-Qur'an yang baku, angka 6.666 tidak dianggap sebagai jumlah ayat resmi.
Pentingnya Angka dalam Al-Qur'an
Fokus utama umat Islam adalah pada makna dan ajaran yang terkandung dalam setiap ayat dan surat, bukan semata-mata pada hitungan numeriknya. Jumlah pasti surat dan ayat berfungsi sebagai bagian dari upaya penjagaan otentisitas Al-Qur'an. Struktur yang teratur ini memberikan kerangka kerja bagi pembacaan, penghafalan (tahfidz), dan studi tekstual. Setiap kata, huruf, dan tanda baca diyakini memiliki makna tersendiri dan merupakan bagian dari mukjizat bahasa yang tidak tertandingi.
Dengan demikian, mengetahui bahwa Al-Qur'an terdiri dari 114 surat dan memiliki jumlah ayat yang mendekati 6.200-an menegaskan kemukjizatan dan kesempurnaan kitab suci ini, yang strukturnya telah terpelihara secara ketat dari generasi ke generasi.